Pendahuluan: Perubahan fisik dan psikologis selama masa postpartum dapat menyebabkan masalah apabila tidak ditangani dengan tepat. Faktor yang berhubungan dengan masalah-masalah tersebut salah satunya adalah paritas. Namun, penelitian terkait hubungan antara paritas dengan masalah yang terjadi selama masa postpartum masih sangat jarang.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara paritas dengan masalah yang terjadi selama masa postpartum, meliputi masalah bendungan ASI, kecemasan, dan kualitas tidur ibu postpartum.

Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan selama bulan Februari-Mei 2024. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sebanyak 61 ibu postpartum hari ke 7-14 (30 primipara dan 31 multipara). Setiap ibu dikaji terkait status obstetri, kejadian bendungan ASI menggunakan SPES, kecemasan menggunakan PSAS, dan kualitas tidur menggunakan PSQI. Uji bivariat menggunakan Spearman Rank Correlation dan OR.

Hasil: Analisis statistik menunjukkan sebanyak 76,0% (19) ibu primipara mengalami kejadian bendungan ASI dibandingkan ibu multipara yang hanya 24,0% (6). Terdapat signifikansi hubungan antara paritas dengan kejadian bendungan ASI (p-value: 0,000; r-value: -0,447; OR: 0,139). Pada kejadian kecemasan, 63,2% (12) ibu primipara mengalami kecemasan tinggi, sedangkan 60,6% (20) ibu multipara mengalami kecemasan sedang. Dalam uji kedua variabel ini tidak terdapat signifikansi hubungan antara paritas dengan kejadian kecemasan postpartum (p-value: 0,365; r-value: -0,118). Kualitas tidur yang buruk lebih banyak ditemukan pada ibu primipara, yaitu 54,9% (28) dibandingkan pada ibu multipara. Paritas memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel kualitas tidur (p-value: 0,044; r-value: 0,258; OR: 4,870).

Kesimpulan: Disimpulkan bahwa semakin tinggi paritas pada ibu postpartum maka ibu cenderung tidak mengalami bendungan ASI, tingkat kecemasan ibu semakin rendah, dan kualitas tidur ibu semakin baik.