Penelitian ini menyoroti pentingnya orientasi mobilitas bagi mahasiswa disabilitas di kampus Universitas Sebelas Maret. Batasan masalahnya adalah terbatasnya aplikasi navigasi yang dapat digunakan oleh mahasiswa tuna rungu, yang saat ini hanya tersedia di sekitar gedung E dan gedung F FKIP UNS. Solusi yang diusulkan adalah pengembangan aplikasi navigasi berbasis augmented reality (AR) khusus untuk mahasiswa disabilitas menggunakan metode ADDIE (Analyze, Design, Development, Implement, Evaluate). Pada tahap analisis, dikumpulkan referensi terkait navigasi, unity, dan augmented reality. Tahap desain mencakup pembuatan desain titik akhir, fitur-fitur, dan peta pengguna. Tahap pengembangan difokuskan pada pengembangan dan fungsionalitas aplikasi. Implementasi dilakukan melalui pengujian alpha untuk mengevaluasi fungsi fitur, dan pengujian beta melibatkan pengguna langsung untuk mendapatkan umpan balik mendalam. Evaluasi aplikasi dilakukan melalui wawancara untuk memastikan aplikasi berjalan sesuai harapan serta mengidentifikasi masalah navigasi. Hasil pengujian alpha menunjukkan fitur-fitur yang dikembangkan berfungsi dengan baik, termasuk pemindaian kode QR, penunjuk arah, aset titik navigasi, dan tombol-tombol yang dkembangkan. Pengujian beta menunjukkan hasil serupa dengan kesalahan kecil yang tidak berdampak krusial bagi pengguna. Pengujian beta juga melibatkan aplikasi strava untuk memvalidasi langkah pengguna, yang mencatat rute pengguna dan menunjukkan bahwa sistem navigasi berhasil diuji dan divalidasi.