Perbedaan Resiliensi antara Orang dengan HIV yang Bergabung dan Tidak Bergabung dalam Kelompok Dukungan
Penulis Utama
:
Shafa Nur Shadrina
NIM / NIP
:
G0118075
×<p><span lang="EN-US" xss=removed>HIV (<i>Human Immunodeficiency Virus</i>) menjadi salah satu penyakit yang mendapatkan stigma dari masyarakat karena sejarah penyakitnya yang berkaitan dengan kelompok homoseksual dan pengguna narkoba. Tekanan dari sisi kesehatan serta dunia sosial yang dialami oleh Orang dengan HIV (ODHIV) membuat mereka harus menjadi individu yang resilien. Resiliensi dapat membantu ODHIV dalam melemahkan efek dari stres yang dialami serta dalam kepatuhan menjalani pengobatan. Salah satu cara membentuk resiliensi adalah dengan melibatkan diri dalam sebuah kelompok dukungan sesama ODHIV. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan perbedaan resiliensi ODHIV yang bergabung dan tidak bergabung dalam kelompok dukungan. Penelitian kuantitatif dengan teknik <i>purposive sampling </i>melibatkan 132 ODHIV di Kota Surakarta dengan 66 partisipan setiap kelompoknya. Pengukuran resiliensi menggunakan <i>Connor-Davidson Resilience Scale </i>25 Versi Bahasa Indonesia (</span><em xss=removed>α</em><span lang="EN-US" xss=removed> = 0.925). Data dianalisis secara statistik dengan metode <i>independent sample t test. </i>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan resiliensi yang signifikan antara kedua kelompok (<i>p </i>= 0.004). ODHIV yang bergabung dalam kelompok dukungan memiliki rata-rata resiliensi yang lebih tinggi </span><span lang="EN-US" xss=removed>karena interaksi dengan individu yang memiliki kondisi serupa, edukasi terkait HIV, dan kehadiran role model positif dalam kelompok dukungan dapat meningkatkan resiliensi anggotanya. ODHIV dapat mempertimbangkan untuk berpartisipasi ke dalam kelompok dukungan sebagai bentuk intervensi psikososial karena partisipasi di dalamnya dapat membentuk dan meningkatkan resiliensi.</span></p>
×
Penulis Utama
:
Shafa Nur Shadrina
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
G0118075
Tahun
:
2024
Judul
:
Perbedaan Resiliensi antara Orang dengan HIV yang Bergabung dan Tidak Bergabung dalam Kelompok Dukungan