×
Background: Hipertensi menjadi penyakit tidak menular peringkat pertama yang didiagnosis diberbagai fasilitas kesehatan hingga mencapai 185,857 kasus. Hipertensi menjadi salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia, sehingga tata laksana penyakit ini merupakan intervensi yang sangat umum dilakukan diberbagai tingkat fasilitas Kesehatan terutama pada usia lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aplikasi social cognitive theory terhadap perilaku preventif tersier usia lanjut dengan hipertensi di Kabupaten Cirebon.
Subject and Method: Penelitian dilakukan dengan desain study cross-sectional dengan melibatkan sebanyak 200 subjek penelitian yang diantaranya adalah 102 subjek penelitian perilaku preventif tersier positif dan 93 subjek penelitian perilaku preventif tersier negatif. Penelitian ini dilakukan di 25 posyandu lansia di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2024. Sampel dipilih menggunakan simple random sampling untuk untuk memilih subjek penelitian usia lanjut dengan hipertensi dan stratified random sampling untuk memilih jenis Posyandu. Variabel dependen adalah perilaku perilaku preventif tersier pada usia lanjut dengan hipertensi. Variabel independen adalah pengetahuan, ekspektasi, regulasi diri, efikasi diri, penguatan dan pembelajaran obeservasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan data dianalisis menggunakan model analisis multilevel.
Results: Perilaku preventif tersier pada usia lanjut dengan hipertensi dipengaruhi oleh pengetahuan (b = 1.89; 95% CI = 1.54 hingga 2.23; p <0>), ekspektasi (b = 0.15; 95% CI = 0.01 hingga 0.29; p = 0.031), regulasi diri (b = 0.15; 95% CI = 0.01 hingga 0.29; p = 0.035), efikasi diri (b = 0.14; 95% CI = 0.00 hingga 0.29; p = 0.042), penguatan (b = 0.36; 95% CI = 0.22 hingga 0.50; p <0>), dan observasional (b = 0.22; 95% CI = 0.07 hingga 0.38; p = 0.004). Posyandu memiliki pengaruh kontekstual terhadap perilaku preventif tersier pada usia lanjut dengan hipertensi dengan ICC = 40%.
Conclusion: Perilaku preventif tersier pada usia lanjut dengan hipertensi dipengaruhi oleh pengetahuan, ekspektasi, regulasi diri, efikasi diri, penguatan dan hasil yang positif pembelajaran obeservasional. Dengan demikian social cognitive theory dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku preventif tersier pada usia lanjut dengan hipertensi. Variasi pada level Posyandu memiliki efek kontekstual yang kuat terhadap perilaku preventif tersier pada usia lanjut dengan hipertensi.