Nina Nur Apriliani, R0220091, 2024. Perbedaan Durasi Inspeksi APAR Antara Metode Barcode System dan Metode Konvensional di Industri Tekstil Jawa Tengah. Program Studi Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Latar Belakang : Industri TPT (tekstil dan produk textil) menghasilkan lapangan pekerjaan yang secara otomatis dari segi tempat kerja berukuran besar dimana potensi bahaya besar salah satunya bahaya kebakaran. Salah satu pengendalian dari bahaya kebakaran yakni menggunakan alat pemadaman APAR. Inspeksi APAR dilakukan setiap 6 bulan menggunakan metode konvensional dan memakan waktu lebih dari 10 menit. CV. Kusumatex mengalami kesulitan melakukan inspeksi karena jumlah APAR yang banyak dan riwayat kebakaran di gudang pabrik dalam 6 tahun terakhir. PT. Iskandartex juga menghadapi masalah yang sama dengan terbatasnya jumlah inspektor. Ini menyebabkan inspeksi APAR kurang efektif. Sistem inspeksi berbasis digitalisasi dengan barcode diusulkan untuk membuat inspeksi lebih praktis dan cepat, serta menjaga APAR dalam kondisi terkendali saat terjadi kebakaran. Salah satu inovasi pemeriksaan APAR agar lebih ringkas serta efisien dibutuhkan adanya program pemeriksaan menggunakan media digital yakni sistem barcode. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan durasi inspeksi APAR antara metode barcode system dan metode konvensional di industri tekstil Jawa Tengah.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quacy experiment) dengan dua jenis kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Populasi penelitian 68 APAR. Kemudian digunakan teknik sampling total sampling, sehingga keseluruhan populasi menjadi sampel penelitian. Penelitian ini diukur menggunakan checklist APAR dan stopwach yang sudah diukur validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji indepedent sample t-test.

Hasil : Hasil uji Independent Sample T test menunjukan perbedaan yang signifikan antara durasi inspeksi menggunakan metode barcode system dan metode konvensional (p=0,000).

Kesimpulan : Metode barcode system dan metode konvensional pada inspeksi APAR memberikan perbedaan yang signifikan terhadap durasi pada industry tekstil yang ada di Jawa Tengah.