Cincau hijau perdu (Premna oblongifolia) merupakan tanaman keluarga Verbenaceae dan genus Premna. Tanaman ini memiliki beragam manfaat, baik dalam bidang pangan maupun kesehatan. Permintaan tanaman ini di beberapa daerah Indonesia tergolong cukup besar dan mengalami peningkatan di Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Peningkatan permintaan ini tidak didukung dengan kenaikan hasil produksi cincau hijau perdu di daerah penghasil tanaman tersebut. Aplikasi pupuk hayati dan penggunaan media tanam yang sesuai selama budidaya dapat mendukung pertumbuhan tanaman cincau hijau perdu. Salah satu pupuk hayati yang sering digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman yaitu pupuk hayati mikoriza. Komposisi media tanam yang tepat juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Salah satu pengkombinasian media tanam dapat dilakukan melalui pemberian biochar serat aren.

Penelitian dengan metode percobaan dilaksanakan selama empat bulan, yaitu pada bulan Juni-Oktober 2023. Percobaan dilaksanakan di Rumah Kaca A, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis pupuk mikoriza terdiri dari 4 taraf, yaitu tanpa mikoriza, 5 g/tanaman, 10 g/ tanaman, dan 15 g/ tanaman. Faktor kedua yaitu komposisi media tanam yang terdiri dari 4 macam, yaitu tanah, tanah:biochar serat aren (1:1), tanah:biochar serat aren (1:2), dan tanah:biochar serat aren (2:1). Data hasil percobaan dianalisis menggunakan analisis ANOVA (Analysis of Variance) dilanjutkan dengan DMRT taraf 5% apabila berpengaruh. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, luas daun, bobot daun khas, bobot segar brangkasan, bobot kering brangkasan, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan relatif, jumlah stomata, lebar bukaan stomata, konduktansi stomata, kandungan klorofil total, laju transpirasi, laju fotosintesis, kadar karbohidrat, dan infeksi mikoriza.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa dosis mikoriza 5 g/tanaman pada komposisi media tanam tanah memberikan hasil lebih baik pada laju transpirasi, yaitu sebesar 2,0471 µmol.m-2.s-1. Dosis mikoriza 10 g/tanaman pada komposisi media tanam tanah dan dosis mikoriza 5 g/tanaman pada komposisi media tanam tanah:biochar serat aren (2:1) memberikan hasil lebih baik pada kandungan karbohidrat, yaitu sebesar 2,49%. Dosis mikoriza 15 g/tanaman memberikan hasil lebih baik pada tinggi tanaman 3-5 MST, bobot kering brangkasan 12 MST, jumlah stomata, dan lebar bukaan stomata dibandingkan ketiga taraf dosis yang lain. Komposisi media tanam tanah:biochar serat aren dengan perbandingan 2:1 memberikan hasil yang lebih baik pada luas daun 12 MST, bobot daun khas 3 MST, dan lebar bukaan stomata dibandingkan ketiga jenis komposisi media tanam yang lain