Pancasila menjadi landasan dalam mengembangkan nilai-nilai sikap dan pembentukan karakter peserta didik. Kearifan lokal sebagai salah satu warisan budaya pada dasarnya memiliki nilai-nilai yang jika dijabarkan memiliki relevansi dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Oleh karena itu internalisasi nilai Pancasila dapat dilakukan berbasis kearifan lokal dengan disesuaikan potensi, bakat dan minat peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam kearifan lokal Jaranan Turangga Yaksa dan mendeskripsikan proses internalisasi nilai-nilai Pancasila berbasis kearifan lokal tersebut di sekolah dasar. 

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila termuat dalam nilai kearifan lokal jaranan turangga yaksa yaitu, a) Nilai ketuhanan sila pertama dimuat dalam nilai religius dalam gerakan sembahan tari jaranan turangga yaksa; b) Nilai kemanusiaan yang bersifat universal dimuat dalam nilai sikap yang terkandung dalam makna gerak tari seperti, rendah hati, sabar, ikhlas, dan membuang sikap buruk; c) Nilai persatuan yang dikandung dalam nilai kebersamaan gerak tarian dan makna tarian yaitu petani berangkat kesawah bersama-sama; d) Nilai kerakyatan dicerminkan dalam makna gerakan budhalan  yang bermakna bersama-sama menggarap sawah (gotong royong); e) Nilai keadilanan dimuat dalam gerakan petani memanen padi yang berarti kemakmuran masyarakat. Proses internalisasi nilai-nilai Pancasila berbasis kearifan lokal Jaranan Turangga Yaksa di SDN 3 Ngantru melibatkan penguatan karakter, pemodelan, pemberdayaan, pembelajaran, pendekatan unik, dan komprehensif untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dan mengintegrasikannya dengan kearifan lokal dalam pembentukan karakter peserta didik. Hasil penelitian ini memiliki implikasi signifikan dalam pengembangan pendidikan karakter di lingkungan sekolah. Integrasi nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal dalam metode pengajaran dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik.