Latar Belakang: Angka kematian wanita usia subur yang semakin meningkat menandakan perlunya intervensi efektif untuk mencegah kematian akibat kanker serviks, salah satunya melalui skrining Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Namun, tingkat pelaksanaan skrining IVA masih rendah, sehingga diperlukan penelitian untuk memahami perilaku penggunaan skrining IVA dari perspektif teori promosi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan Theory of Planned Behavior (TPB) dalam mendorong penggunaan skrining IVA di Kabupaten Banjarnegara, dengan harapan dapat meningkatkan partisipasi wanita usia subur dalam skrining ini dan mengurangi angka kematian akibat kanker serviks.Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan melibatkan 200 wanita usia subur baik yang sudah maupun belum melakukan skrining IVA. Wanita usia subur yang masuk dalam kategori penelitian ini adalah yang berusia antara 20 hingga 50 tahun, di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2024. Sampel dipilih melalui metode fixed disease sampling untuk menemukan subjek yang telah melakukan skrining IVA. Variabel dependen penelitian ini adalah perilaku penggunaan skrining IVA, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah sikap terhadap perilaku, norma subjektif, persepsi kendali perilaku, dan niat. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan metode univariat, bivariat, serta analisis jalur.Hasil: Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perilaku penggunaan skrining IVA dipengaruhi secara langsung oleh niat dan persepsi kendali perilaku. Kemungkinan subjek untuk melakukan skrining IVA dapat meningkat jika dipengaruhi oleh niat yang kuat (OR = 6.56; 95% CI 2.97 hingga 14.48; p < 0 xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed> Kesimpulan: Penggunaan skrining IVA dipengaruhi secara langsung oleh niat dan persepsi kendali perilaku. Selain itu niat dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan persepsi kendali perilaku. Seluruh hasil analisis tersebut signifikan secara statistik.