Latar belakang: Preeklamsia merupakan hipertensi spesifik onset baru pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu ditandai dengan proteinuria atau kerusakan organ. Preeklamsia berat merupakan preeklamsia dengan tekanan darah dan komplikasi yang lebih berat. Pemeriksaan laboratorium dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dalam memprediksi preeklamsia berat saat ini masih kurang karena patogenesis preeklamsia yang hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Soluble endoglin (sEng) merupakan anti-angiogenik yang berperan pada preeklamsia melalui ikatan dengan TGF-β1 sehingga vasodilatasi terhambat, terjadi disfungsi endotel, dan kerusakan multiorgan.

Tujuan: Mengetahui peran serum sEng sebagai prediktor keparahan preeklamsia.

Metode: Penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional dilakukan pada subjek yang didiagnosis preeklamsia oleh klinisi di Rumah Sakit Dr. Moewardi pada bulan Juni-Juli 2024. Pemeriksaan sEng dilakukan dengan metode sandwich ELISA kemudian dilakukan penentuan cut-off. Faktor risiko usia, obesitas, paritas, riwayat preeklamsia, dan usia kehamilan dianalisis hubungannya terhadap preeklamsia berat. Analisis statistik multivariat dengan metode regresi logistik ganda dilakukan untuk mendapatkan prediktor independen.

Hasil: Terdapat perbedaan median kadar sEng preeklamsia berat dan preeklamsia tidak berat (73,75 (10,52-180,89) dan 12,99 (3,74-55,43) ng/mL; p=0,000). Penentuan cut-off sEng 23,38 ng/mL memiliki sensitivitas 84,6?n spesifisitas 82,4%. Hasil analisis bivariat menunjukkan obesitas, usia kehamilan, dan serum sEng (p=0,023; p=0,010; p=0,000) berhubungan dengan kejadian preeklamsia berat. Hasil analisis multivariat menunjukkan serum sEng ≥23,28 ng/mL dapat dijadikan prediktor independen untuk preeklamsia berat (OR 28,03; 95%CI=7,45-105,38).

Simpulan: Serum sEng sebagai prediktor independen preeklamsia berat.

Saran: Penelitian lanjutan diperlukan dengan analisis faktor risiko preeklamsia lainnya.