STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KACANG TANAH (Arachis hypogaea) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DI KABUPATEN WONOGIRI
Penulis Utama
:
Fitri Pardede
NIM / NIP
:
S642302002
×<p><span xss=removed><span xss=removed> </span>Salah satu daerah penghasil kacang tanah tertinggi di Indonesia yaitu di Jawa tengah tepatnya berada di Kabupaten Wonogiri namun produksi kacang tanah di Kabupaten Wonogiri mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan agribisnis kacang tanah (Arachis Hypogaea) sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Wonogiri, merumuskan strategi alternatif yang dapat diterapkan dalam pengembangan agribisnis kacang tanah (Arachis Hypogaea), menentukan strategi prioritas yang dapat diterapkan dalam pengembangan agribisnis kacang tanah (Arachis Hypogaea) sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Wonogiri. </span></p><p><span xss=removed><span xss=removed> </span>Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif. Informan kunci ditentukan menggunakan teknik convenience sampling. key informan yang digunakan dalam penelitian sebanyak 29 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, pencatatan, dan triangulasi sumber. Metode analisis data yang digunakan meliputi Matriks EFE dan IFE, Matriks Grand Strategy, Matriks SWOT, dan QSPM. </span></p><p><span xss=removed><span xss=removed> </span>Hasil penelitian menunjukan bahwa a. Faktor kekuatan terdiri dari adanya kas Gapoktan untuk membantu petani, mandiri dalam penyediaan bibit, produksi sepanjang tahun, penyimpanan yang mudah, kualitas tahan lama, memiliki beberapa rantai pemasaran, sudah berpengalaman dalam budidaya kacang tanah, mudah menerima inovasi. b. Faktor kelemahan terdiri dari modal terbatas, tidak ada pembukuan petani, produksi menurun karna hama tikus dan monyet, produksi menurun saat musim kemarau, upah buruh yang mahal, harga ditentukan oleh tengkulak, kurangnya bimbingan dan pelatihan terhadap petani untuk mengembangkan ekonomi kreatif. c. Faktor peluang terdiri dari Konsumen untuk pasar lokal (tengkulak, pabrik 2 kelinci, masyarakat sekitar (tetangga) dan konsumsi sendiri), kondisi tanah yang sesuai untuk budidaya kacang tanah, pemanfaat teknologi dalam budidaya kacang tanah, penyedia informasi saprodi (pupuk dan pestisida), program pemerintah pendampingan petani, penyedia teknologi dalam teknik budidaya, tidak ada persaingan baik dalam budidaya maupun pemasaran kacang tanah, harga kacang tanah stabil dan mahal. d. Faktor ancaman terdiri dari adanya keluhan konsumen terhadap kualitas, hama dan penyakit, kurangnya ketersediaan air, petani kurang update perkembangan teknologi dan informasi, sudah lama tidak ada sosialisasi dan pelatihan dari PPL (2 tahun). Posisi pengembangan agribisnis kacang tanah di Kabupaten Wonogiri berdasarkan matriks Grand Strategy berada pada strategi Strength-Opportunity (S-O). Prioritas strategi pengembangan agribisnis kacang tanah di Kabupaten Wonogiri berdasarkan hasil analisis QSPM yaitu strategi III, meningkatkan produksi dan kualitas kacang tanah di Kabupaten Wonogiri.</span></p><p><span xss=removed><span xss=removed> </span>Saran dalam penelitian ini yaitu: Petani kacang tanah diharapkan lebih bisa memanfaatkan dukungan pemerintah dalam memperluas jangkauan pasar, Petani kacang tanah di Kabupaten Wonogiri diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kualitas kacang tanah, dengan memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada baik melalui sarana produksi maupun pengolahan pasca panen dan Petani kacang tanah di Kabupaten Wonogiri diharapkan dapat meningkatkan kelembagaan petani (gapoktan) menjadi kelembagaan ekonomi petani. </span></p><div><br></div>
×
Penulis Utama
:
Fitri Pardede
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S642302002
Tahun
:
2024
Judul
:
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KACANG TANAH (Arachis hypogaea) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DI KABUPATEN WONOGIRI