Diabetes melitus adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai oleh  tingginya kadar gula darah, ketidakmampuan tubuh untuk mensekresi insulin,  gangguan fungsi insulin, serta gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan  protein. Penggunaan obat konvensional untuk diabetes sering kali disertai efek  samping, seperti reaksi alergi pada kulit dan hipoglikemia yang berpotensi fatal, yang dapat menurunkan kesadaran pasien. Kacang hijau (Vigna radiata (L.) dikenal  ebagai komoditas yang kaya akan polifenol, flavonoid, dan protein yang memiliki manfaat sebagai antioksidan. Berdasarkan berbagai studi dan bukti yang ada terkait efek kacang hijau terhadap diabetes, dilakukan tinjauan literatur sistematik untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan kacang hijau (Vigna radiata (L.) sebagai agen antidiabetes pada hewan coba. Metode tinjauan literatur sistematik ini mengikuti pedoman PRISMA Statement 2020 dengan menggunakan strategi pencarian literatur berbasis PICOS. Hasil tinjauan literatur sistematik menunjukkan bahwa diketahui dari total 25 jurnal sebanyak 59 dari 61 biomarker (96.72%) memberikan hasil positif yang menunjukkan pengaruh kacang hijau terhadap diabetes. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa komponen bioaktif dalam kacang hijau, seperti polifenol (terutama vitexin dan isovitexin), polisakarida, dan peptida dapat secara efektif berfungsi sebagai agen antidiabetes dengan meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan kadar lipid, serta mencegah stres oksidatif dan inflamasi pada hewan coba