×
Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karenanya upaya mewujudkan kemandirian pangan menjadi penting utamanya dilakukan dengan memberdayakan komunitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan community governance dan bentuk modal sosial yang dimiliki KWT Munawaroh dalam mewujudkan kemandirian pangan di Desa Blederan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, validitas data dilakukan dengan melakukan konfirmasi antar sumber (triangulasi sumber). Analisis dilakukan dengan teknik analisis data interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pelaksanaan community governance oleh KWT Munawaroh di Desa Blederan ditunjukkan dalam tiga komponen: 1) community leadership, ditunjukkan dengan adanya shared vision and understanding, community participation, dan co-operative behavior; 2) community empowerment, ditunjukkan dengan budidaya sayuran yang menjadikan ibu-ibu berdaya dalam memenuhi kebutuhan sayur. Ditunjukkan juga dengan access to resources, power sharing, dan devolution of decision-making; 3) community ownership, ditunjukkan dengan sense of belonging komitmen anggota untuk budidaya sayuran dan aktif kegiatan KWT, serta sense of caring yaitu kepedulian antar anggota. Sementara modal sosial yang dimiliki terlihat dari tiga bentuk: 1) bonding social capital, ditunjukkan dengan adanya pertemuan rutin yang menciptakan sense of belonging, bekerja sama, toleransi, dan kepedulian antaranggota; 2) bridging social capital, ditunjukkan dengan adanya relasi dengan LPTP Surakarta, kelompok bapak-bapak, dan kelompok pemuda di Desa Blederan; 3) linking social capital, ditunjukkan dengan adanya relasi dengan Pemerintah Desa Bledera, Dinas Pangan, Pertanian, dan Peternakan Kabupaten Wonosobo, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo.