×
Rahma Fida
Aulia Hidayah. K4220067. Pembimbing: Rahmat, S.S., M.A. MAKNA SIMBOLIS
UBARAMPE TRADISI WALIGARA DESA BALUN SERTA RELEVANSINYA MENJADI PEMBELAJARAN
BAHASA JAWA DI SMA/MA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juli 2024.
Penelitian ini bertujuan untuk
mendiskripsikan (1) tata cara atau prosesi; (2) makna simbolis; (3) relevansi
hasil temuan pada tradisi Waligara di Desa Balun sebagai materi ajar Bahasa
Jawa di SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif
kualitatif dengan tintingan semiotika. Dhata pada penelitian ini adalah tata
cara beserta ubarampe tradisi Waligara. Sumber dhata yang digunakan adalah
informan berupa juru kunci, warga yang memasak ubarampe atau sesaji tradisi
Waligara, guru, dan siswa MAN 2 Lamongan, juga sumber dhata observasi kedadeyan
dari persiapan, prosesi, dan penutup, sumber dhata lainnya yaitu dokumen berupa
buku, jurnal, dan artikel ilmiah yang relevan. Teknik dalam pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan dhata menggunakan wawancara,
observasi, dan pengkajian dokumen. Teknik uji validitas pada penelitian ini
berupa triangulasi sumber dhata dan triangulasi teknik. Teknik analisis dhata
yaitu mengumpulkan dhata, reduksi dhata, menyajikan dhata, dan mengambil
kesimpulan. Hasil penelitian bisa disimpulkan: (1) tata cara tradisi Waligara
masih dilakukan oleh sebagian orang dengan syarat keturunan laki-laki dari
sesepuh Desa Balun; (2) makna simbolis dari tradisi Waligara ditemukan pada
ubarampe yaitu nilai luhur, nilai magis, dan nilai keselarasan juga
keseimbangan; (3) hasil penelitian dapat direlevansikan menjadi materi ajar
pembelajaran Bahasa Jawa di SMA/MA pada bab teks deskriptif upacara adat
Kurikulum Merdeka Fase F kelas XI.