Generator sinkron turbin angin memiliki karakteristik daya keluaran yang tidak linier, oleh karena itu diperlukan MPPT (Maximum Power Point Tracker) untuk melacak titik MPP (Maximum Power Point). Algoritma MPPT yang banyak digunakan adalah P&O (Petrub & Observe), tetapi algoritma ini tidak mampu melacak titik MPP secara responsif, oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan mengubah algoritma MPPT dengan algoritma hybrid fuzzy logic dan P&O dan algoritma fuzzy logic dan membandingkan respon sistem dengan algoritma P&O. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perangkat keras MPPT berbasis Hybrid Fuzzy Logic dan P&O dan menganalisis hasil perbandingan algoritma MPPT algoritma hybrid fuzzy logic dan P&O, fuzzy logic, dan P&O. Perancangan alat dilakukan dengan perhitungan untuk menentukan komponen pada perangkat keras dan mensimulasikan algoritma MPPT pada software MATLAB/Simulink yang kemudian diimplementasikan pada perangkat keras yang sudah dirancang. Pada pengujian synchronous boost converter, semakin besar duty cycle, semakin kecil efisiensinya dengan rata-rata efisiensi keseluruhan sebesar 85,34%. Penggabungan algoritma MPPT dan CC-CV menghasilkan sistem yang selalu bekerja dengan membatasi arus dan tegangan berdasarkan nilai CC-CV. Hasil perbandingan 3 algoritma MPPT pada simulasi menunjukkan algoritma P&O menghasilkan kenaikan daya sebesar 22,86%, Hybrid Fuzzy Logic dan P&O 30,25%, dan fuzzy logic 31,79%, sedangkan pada implementasi perangkat keras, algoritma P&O menaikkan daya 164,52%, Hybrid Fuzzy Logic dan P&O 176,49%, dan fuzzy logic 186,05%. Algortima fuzzy logic menghasilkan perubahan duty cycle yang cepat sehingga pelacakan titik MPP lebih cepat.