×
KHDTK Gunung Bromo merupakan kawasan buffer lingkungan yang berfungsi sebagai penyangga untuk menjaga keseimbangan kawasan di sekitarnya. Namun, topografi yang bergelombang hingga berbukit dan dilewati aliran sungai serta adanya pengelolaan lahan untuk tanaman semusim dapat menyebabkan kawasan tersebut rawan mengalami degradasi akibat erosi. Lahan yang terus-menerus mengalami erosi yang melebihi batas dapat mengalami penurunan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengklasifikasikan Tingkat Bahaya Erosi di KHDTK Gunung Bromo, serta menganalisis hubungan parameter penelitian terhadap besaran erosi di KHDTK Gunung Bromo. Erosi dapat diprediksi menggunakan metode MUSLE, yang merupakan modifikasi dari metode USLE. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif eksploratif melalui pendekatan survei dan didukung dengan analisis laboratorium. Survei dan pengambilan sampel tanah dilaksanakan di KHDTK Gunung Bromo, sedangkan analisis laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah serta Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah. Analisis data yag digunakan meliputi ANOVA, DMRT taraf 5%, dan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan erosi di KHDTK Gunung Bromo berada pada rentang 0,025 hingga 78,36 ton/ha/tahun. Tingkat Bahaya Erosi pada KHDTK Gunung Bromo berada pada kelas sangat ringan hingga berat, dengan didominasi kelas ringan. Faktor erosivitas (R), erodibilitas (K), panjang dan kemiringan lereng (LS), serta pengelolaan tanaman (C) berkorelasi positif dengan besaran erosi. Faktor tindakan konservasi (P) berkorelasi negatif dengan besaran erosi. Upaya perbaikan yang sesuai dengan TBE penting untuk dilakukan supaya tidak terjadi kerusakan yang lebih besar.