Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia yang menjadi tanaman pokok pengganti beras. Produksi jagung mengalami penurunan sebesar 2.07 ton di tahun 2023, disebabkan kurang pemupukan sesuai dengan rekomendasi. Karena berbagai permasalahan dengan pupuk anorganik seperti mahalnya harga pupuk dan ketersediaannya yang tidak kontinu, pemberian pupuk organik diharapkan mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik yang sering tidak tersedia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi pupuk organik dalam menekan penggunaan pupuk anorganik serta pengaruhnya terhadap ketersediaan, serapan N, P, K dan hasil jagung varietas hibrida. Penelitian dilaksanakan di Dusun II Desa Sidokerto, Kecematan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dengan jenis Tanah Vertisol pada bulan Desember 2022 – Juli 2023. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Rancangan perlakuan terdiri dari; A= Kontrol, B= NPK Standar, C= Pupuk Organik, D= ¼ NPK + 2 ton/ha Pupuk Organik, E= ½ NPK + 2 ton/ha Pupuk Organik, F= ¾ NPK + 2 ton/ha Pupuk Organik, G= 1 NPK + 2 ton/ha Pupuk Organik, H= 1 NPK + 1 ton/ha Pupuk Organik, I= 1 NPK + 4 ton/ha Pupuk Organik. Tanaman jagung varietas hibrida ditanam dalam petakan berukuran 4 m x 4 m dengan jarak antar tanaman 70 cm x 25 cm. Pupuk organik diberikan saat 7 hari sebelum tanam dan pupuk anorganik diberikan saat penanaman sesuai dosis masing-masing perlakuan. Pupuk anorganik susulan (urea) diberikan saat tanaman berumur 14 dan 28 HST. Analisis yang dilakukan berupa pH H2O, N Total, P Tersedia, K Tersedia, C Organik, KTK Tanah, N, P, K Jaringan. Parameter tanaman meliputi panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol berkelobot, dan berat tongkol tanpa kelobot. Analisis data menggunkan Uji Anova dengan taraf kepercayaan 95%, dilanjut dengan Uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dan Uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan pupuk organik mampu menurunkan penggunakan pupuk anorganik. Pemberian pupuk organik 2 ton/ha mampu mengurangi ¼ dosis pupuk NPK. Pemberian pupuk organik 2 ton/ha disertai ¾ NPK mampu meningkatkan N Total (10%), P Tersedia (35%), dan K Tersedia (8%), serapan N (54%), serapan P (41%), serapan K (45%). Penggunaan pupuk organik perlu terus dilakukan untuk mengatasi kelangkaan pupuk anorganik serta mengurangi dampak negatif dari penggunaan pupuk anorganik serta menjaga keberlanjutan sumberdaya tanah.