Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab defisit APBD dan kemampuan keuangan daerah Kota Surakarta tahun 2018-2022. Perhitungan Indeks Kemampuan Keuangan (IKK) pada penelitian ini menggunakan metode kuadran dengan menghitung indeks share, growth, dan di klasifikasikan ke dalam peta kemampuan keuangan daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data diantaranya wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini ditemukan tujuh faktor yang menyebabkan defisit APBD Kota Surakarta. Empat dari tujuh faktor penyebab defisit APBD Kota Surakarta yang sering terjadi tahun 2018-2022 disebabkan oleh peningkatan anggaran pengadaan barang untuk pihak ketiga atau masyarakat, penyesuaian alokasi belanja modal sesuai dengan prioritas, penyesuaian penurunan dana transfer pusat dan daerah, serta pengaruh pandemi COVID-19. Selanjutnya, hasil perhitungan kemampuan keuangan daerah berdasarkan metode kuadran menunjukkan rata-rata share sebesar 29,13?n growth sebesar 104,60% yang berarti Kota Surakarta berada pada kuadran II. Hal ini menunjukkan Kota Surakarta belum mandiri namun berpotensi untuk mengembangkan potensi daerahnya.