PENGEMBANGAN WATERFRONT KAWASAN ISTANA AL MUKARRAMMAH SINTANG
Penulis Utama
:
Florentina Julisa Friska Cristiani
NIM / NIP
:
I0220041
×<p>Kalimantan Barat dikenal dengan julukan "seribu sungai" karena dilintasi oleh ratusan sungai. Sungai sungai ini bercabang membentuk anak sungai, menghubungkan daerah pedalaman dan menciptakan lokasi strategis bagi pemukiman dan kerajaan. Kerajaan di Kalimantan Barat umumnya terletak di sekitar pertemuan sungai, seperti Kerajaan Sintang Istana Al Mukarrammah yang terletak di pertemuan Sungai Melawi dan Kapuas. Berkembangnnya pemukiman dan kerajaan tersebut membuat sungai memainkan peran sentral dalam perkembangan sejarah kebudayaan, perdagangan, infrastruktur, dan industri.</p><p>Seiring perkembangan zaman, pemerintah memiliki rancangan terhadap ruang terbuka hijau sebagai upaya meningkatkan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat. Faktanya, kualitas ruang terbuka hijau yang ada masih rendah, sehingga diperlukan peningkatan agar memberi manfaat optimal bagi masyarakat. Dalam konteks pariwisata, keberadaan budaya tepi air menjadi potensi atraksi wisata yang signifikan. Peningkatan kualitas ruang terbuka hijau, terutama berhubungan dengan tepi sungai, menjadi aset berharga dalam menguatkan karakter pengembangan wisata, menciptakan fasilitas rekreasi, dan merawat warisan budaya sekitar sungai.</p><p>Metode perancangan yang digunakan adalah deskritif kualitatif dengan proses identifikasi permasalahan, pengumpulan data, analisis data, dan perumusan konsep desain. Konsep perancangan yang dihasilkan menekankan pada zonasi dan hubungan dengan tepi air, dan penerapan prinsip waterfront dan public space pada masa, tampilan, struktur, dan utilitas yang mempertimbangkan kondisi dan nilai budaya setempat. </p>
×
Penulis Utama
:
Florentina Julisa Friska Cristiani
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
I0220041
Tahun
:
2024
Judul
:
PENGEMBANGAN WATERFRONT KAWASAN ISTANA AL MUKARRAMMAH SINTANG