Rafi’ Husaini Habibi. B0520047. Resepsi Penonton Terkait Konflik Israel-Palestina dalam Film Omar Karya Hany Abu Assad. Skripsi: Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Konflik antara Israel dan Palestina merupakan salah satu konflik yang sampai sekarang masih menjadi sorotan internasional. Media, termasuk film, memiliki peran dalam membentuk opini penonton dan memengaruhi persepsi masyarakat terhadap konflik Israel-Palestina. Salah satu bentuk media yang dapat memengaruhi persepsi ini adalah film. Film Omar merupakan salah satu film yang membahas mengenai kehidupan rakyat Palestina ketika terjadinya konflik tersebut. Penelitian ini membahas representasi konflik Israel-Palestina dalam film Omar melalui kajian resepsi sastra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan respons penonton terhadap representasi konflik Israel-Palestina dalam film Omar.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik kuesioner. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari cerita dalam film berupa gambar dan dialog yang berkaitan dengan representasi konflik Israel-Palestina. Sedangkan teknik kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data respons penonton melalui pertanyaan terkait representasi konflik Israel-Palestina dalam film Omar. Data-data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis struktural Robert Stanton untuk mendapatkan unsur intrinsik dalam film dan teknik resepsi sastra untuk menganalisis respons penonton.

Penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan utama. Pertama, film Omar merepresentasikan konflik Israel-Palestina melalui unsur fakta cerita yang terdiri dari penokohan, alur dan latar. Terdapat lima tokoh utama dalam film Omar yang berperan besar dalam pengembangan cerita yaitu Omar, Nadia, Tarek, Amjad dan Rami. Alur dalam film Omar terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal dengan satu peristiwa, bagian tengah dengan 11 peristiwa dan bagian akhir dengan dua peristiwa. Film Omar mempunyai dua latar yaitu latar tempat yang terletak di Tepi Barat Palestina dan latar waktu yaitu sekitar tahun 2006 sampai 2013. Kedua, Respons penonton diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu superreader, informed reader, dan awam. Superreader mempunyai pengalaman di bidang teater sehingga dapat memberikan respons dengan lebih detail dan objektif dibandingkan dengan responden lain. Sedangkan informed reader mempunyai pengalaman interaksi dengan masyarakat Arab yang budayanya berdekatan dengan budaya Palestina sehingga sehingga mampu memberikan informasi yang cukup untuk memberikan respons sesuai dengan apa yang ia ketahui mengenai konflik di Palestina. Adapun penonton awam tidak mempunyai pengalaman di bidang film maupun sesuatu yang berhubungan dengan konflik Israel-Palestina, sehingga ia memberikan respons yang sesuai dengan kapabilitasnya sebagai penonton awam.