Reidiatama Aviano Agathara, R0220106, 2024. Ergochair untuk Memperbaiki  Postur Tubuh dan Mengurangi MSDs pada Pembatik Tulis di PT X Sukoharjo, Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang: Batik, sebuah warisan budaya UNESCO sejak 2009, memperlihatkan keindahan serta kompleksitas tradisi Indonesia melalui motif-motif unik yang sarat makna. Proses pembuatan batik tulis secara tradisional melibatkan penggunaan canting dan melalui tahapan seperti persiapan kain, penciptaan motif dengan lilin, pewarnaan, dan melorod. Namun, dengan perkembangan teknologi dan produksi industri, metode tradisional ini menghadapi tantangan besar terkait kesehatan pekerja, khususnya terkait gangguan muskuloskeletal disorders (MSDs) akibat kondisi kerja yang tidak ergonomis.

Metode: Studi ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan pendekatan nonequivalent kontrol grup untuk mengevaluasi efek penggunaan Ergochair terhadap keluhan MSDs dan perbaikan postur kerja di PT Batik X Pabelan, Sukoharjo, Jawa Tengah. Total 60 pekerja dipilih menggunakan total sampling, dengan setiap kelompok menerima perlakuan yang berbeda. Pengumpulan data meliputi kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk keluhan MSDs dan analisis gambar menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk evaluasi postur kerja.

Hasil: Hasil menunjukkan bahwa intervensi dengan Ergochair signifikan mengurangi keluhan MSDs dan meningkatkan Skor RULA (menandakan perbaikan ergonomi) dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak menerima intervensi. Uji statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam keluhan MSDs (p < 0>

Simpulan: Ergochair efektif dalam mengurangi risiko MSDs dan meningkatkan kondisi ergonomi pekerja dalam industri batik tulis. Studi ini menyoroti pentingnya solusi ergonomis dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pekerja dalam industri tradisional seperti batik tulis.