Perancangan ini mengeksplorasi potensi batik tulis bercerita untuk menyampaikan budaya lokal melalui narasi visual yang menarik bagi generasi yang terbiasa dengan media visual. Perancangan ini dilakukan sebagai upaya kecil melawan homogenisasi budaya akibat globalisasi dan rendahnya literasi generasi muda Indonesia, dengan menggabungkan ilustrasi bercerita yang mendukung literasi visual dan melestarikan budaya melalui media yang menarik dan mudah dipahami.

Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan ini mengikuti pendekatan Bram Palgunadi, yang melibatkan empat tahap utama yakni, proses penelitian, proses analisis dan penyusunan konsep, perencanaan desain, serta pembuatan produk. Setiap tahapnya dilakukan melalui tiga Langkah yakni, eksplorasi, ekstraksi, dan terminasi.

Hasil dari perancangan ini berupa enam desain motif batik bercerita dengan narasi Legenda Gunung Kelud dan implementasi batik khas Kediri serta ilustrasi digital dengan pemindaian kode QR. Motif batik ini diaplikasikan sebagai jarik lilit atau sarung untuk laki-laki atau perempuan dewasa dengan tiga desain yang akan direalisasikan.