Penulis Utama : Wahyu Nur Saputri
NIM / NIP : F0120134
×

Kurangnya atlet yang berprestasi di daerah menjadi kendala utama lambatnya prestasi olahraga difabel tingkat daerah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan minimnya atlet yang didaftarkan NPCI Kabupaten/Kota dalam event kejuaraan olahraga difabel. Salah satunya cabang olahraga difabel bulutangkis. Dilihat dari hal tersebut, diperlukan kerjasama yang harus diimplementasikan dalam bentuk usaha yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak. 

National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) selaku organisasi olahraga difabel akan melakukan penyaringan atlet-atlet difabel yang memiliki potensi maupun belum berpotensi untuk dibina agar nantinya bisa menjadi atlet yang berprestasi. NPCI akan melatih para atlet yang telah terpilih sesuai dengan bidang olahraga yang telah atlet geluti atau mengarahkan atlet mencoba cabang olahraga baru yang sesuai dengan klasifikasinya. Hal tersebut biasanya dilakukan untuk menyiapkan penerus atlet senior atau melihat peluang dari kedisabilitasan atlet. Pada cabang bulutangkis para pelatih akan mengarahkan atlet agar semakin berkembang dan semakin bagus dalam bermain bulutangkis.

Proses untuk menjadi atlet diperlukan waktu yang ekstra serta latihan yang tidak mengenal waktu. Berlatih pagi dan sore hari menjadi hal yang wajar bagi seorang atlet. Kerjasama antara tim pelatih dan atlet menjadi kunci atlet berprestasi. Dengan adanya kerjasama yang harmonis tersebut maka akan tercipta prestasi-prestasi gemilang seorang atlet. Selain mempertahankan gelar atlet berprestasi, mereka juga mengupayakan kesejahteraan yang akan mereka dapatkan dari prestasi-prestasi yang telah diraih. Apakah prestasi tersebut mampu mensejahterakan hidupnya sendiri bahkan keluarganya atau hanya kesenangan sesaat yang tidak berdampak pada kesejahteraan hidup mereka.

Kesejahteraan merupakan hal penting bagi keberlangsungan hidup para atlet kedepannya. Kesejahteraan atlet difabel dapat dilihat dengan terpenuhinya fasilitas dan hak mereka. Salah satunya gaji atau uang saku yang mereka dapatkan setiap bulannya, bonus atas prestasi yang telah mereka capai, maupun jaminan kesejahteraan untuk masa depan mereka. Kesejahteraan bukan hanya tentang tercukupinya kebutuhan ekonomi saja tapi juga tentang kesejahteraan sosial yang dihadapi oleh para atlet.

×
Penulis Utama : Wahyu Nur Saputri
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : F0120134
Tahun : 2024
Judul : Kajian Tentang Pemanduan Bakat dan Kesejahteraan Atlet Difabel (Studi Kasus Atlet Difabel Bulutangkis)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Ekonomi dan Bisnis - 2024
Program Studi : S-1 Ekonomi Pembangunan
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Bulutangkis, Difabel, Pemanduan Bakat, Kesejahteraan
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Bhimo Rizky Samudro, S.E., M.Si., Ph.D.
Penguji : 1. Dr. Dwi Prasetyani, S.E., M.Si.
2. Hery Sulistyo Jati Nugroho S, S.E., M.S.E.
3. Bhimo Rizky Samudro, S.E., M.Si., Ph.D.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Ekonomi dan Bisnis
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.