Tanah Inceptisol merupakan tanah masam yang mempunyai kadar unsur hara esensial rendah, terutama unsur hara N, P dan K sehingga diperlukan penambahan unsur hara dari luar melalui pemupukan organik menggunakan pupuk kandang. Penelitian ini bertempat di lahan sawah Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Klaten, serta Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Penelitian bertujuan untuk menemukan pupuk kandang potensial setempat yang diharapkan dapat mengatasi masalah tanah Inceptisol yang rendah unsur hara terutama hara N. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan: A = kontrol; B = NPK 200 kg/ha; C= Pupuk kandang sapi 10 ton/ha; D = Pupuk kandang ayam 10 ton/ha; E = Pupuk kandang kambing 10 ton/ha; F = Pupuk kandang puyuh 10 ton/ha; G = Pupuk kandang sapi 5 ton/ha + NPK 100 kg/ha; H = Pupuk kandang ayam 5 ton/ha + NPK 100 kg/ha; I = Pupuk kandang kambing 5 ton/ha + NPK 100 kg/ha; J = Pupuk kandang puyuh 5 ton/ha + NPK 100 kg/ha. Analisis Laboratorium terdiri dari analisis tanah, analisis pupuk kandang, dan analisis jaringan tanaman. Parameter tanah meliputi : N total Tanah, pH H2O, KTK, dan C organik. Parameter tanaman meliputi: N jaringan tanaman, serapan N tanaman, dan kadar klorofil. Hasil penelitian menunjukkan pupuk kandang berpengaruh dalam meningkatkan kandungan N total tanah, serapan N, dan kadar klorofil tanaman padi. Pemberian pupuk kandang puyuh 5 ton/ha + NPK 100 kg/ha dapat meningkatkan N total tanah sebesar 93,33%, kadar N jaringan tanaman sebesar 58,15%, dan serapan N tanaman sebesar 785,35% dibandingkan dengan perlakuan kontrol (A). Pemberian pupuk ayam 10 ton/ha mampu meningkatkan kadar klorofil-a sebesar 30,85% dibandingkan dengan perlakuan kontrol (A), sedangkan penambahan pupuk kandang puyuh 5 ton/ha + NPK 100 kg/ha mampu meningkatkan kadar klorofil-b yaitu sebesar 194,827?n kadar klorofil total sebesar 92,10% dibandingkan dengan perlakuan kontrol (A).