×
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui alasan program MCD (Monitoring Center for
Development) berjalan dan mengukur tingkat efektivitas program tersebut. Metode
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan cara survei untuk
menyebarkan Kuesioner untuk mendapatkan data primer dan teknik dokumentasi
untuk mendapatkan data sekunder. Variabel penelitian kali ini menggunakan
indikator efektivitas dari Campbhell (2009) yaitu keberhasilan program,
keberhasilan sasaran, kepuasan terhadap program, tingkat input output dan
pencapaian tujuan menyeluruh. Data yang sudah didapatkan akan diolah
menggunakan statistika deskrptif dan melewati uji validitas dan reliabilitas
menggunakan SPSS. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh masyarakat
Kabupaten Boyolali yang mendapatkan target program MCD (Monitoring Center for
Development) dan untuk sampel pada penelitian ini yaitu masyarakat Kecamatan
Sawit dan Kecamatan Nogosari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program MCD
(Monitoring Center for Development) dilaksanakan untuk pendataan kemiskinan
yang memerlukan data sinkron. Pada kenyataanya terjadi ketidak sinkronan data
antara data dari level desa dengan data SIAK (Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan)sebesar 30.421 jiwa, dengan jumlah penduduk yang meninggal selisih
16.267 jiwa. Setelah mengetahui hal itu pihak Inspektorat Daerah Kabupaten
Boyolali dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Boyolali
bekerjasama untuk memberikan kemudahan dan melakukan jemput bola dalam
penerbitan akta kematian. Pengujian dengan statistic deskriptif menunjukkan program
MCD (Monitoring Center for Development) efektif dengan rentang nilai efektivitas
sebesar 2,62%. Kesimpulan dari penelitian ini menujukkan bahwa walaupun program
ini dikatakan efektif, tetapi pada indikator efektivitas keberhasilan program bisa
lebih ditingkatkan dalam pelayanan MCD (Monitoring Center for Development).