STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BADAN USAHA MILIK DESA SIMOREJO KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO
Penulis Utama
:
Kiswanto
NIM / NIP
:
S622302011
×<p>Kiswanto, S622302011. Strategi Pengembangan Bisnis Badan Usaha Milik Desa Simorejo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Mohd. Harisudin, M.Si. dan Prof. Dr. Ir. Heru Irianto, M.M </p><p><br></p><p>Persaingan bisnis di Indonesia semakin ketat. Hal ini mempengaruhi persaingan antar perusahaan yang akhirnya memaksa perusahaan untuk meningkatkan daya saing mereka. Untuk mencapai hal ini, perusahaan harus mampu mengembangkan strategi yang tepat dan menciptakan inovasi-inovasi baru yang diminati oleh konsumen. BUM Desa, yang merupakan badan usaha milik desa, bertujuan untuk menyediakan jasa pelayanan, mengembangkan investasi dan produktivitas, mengelola usaha, dan memanfaatkan aset agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Di Kabupaten Bojonegoro, terdapat beberapa BUM Desa yang berhasil mengembangkan usahanya dengan baik, seperti BUM Desa Bandung Bondowoso yang telah menjadi pemenang BUM Desa terbaik dan telah berhasil mengelola usaha yang beragam, yang memberikan manfaat kepada masyarakat desa dan berkontribusi pada Pendapatan Asli Desa. Namun, pada umumnya pengelolaan BUM Desa masih memiliki banyak kendala, seperti BUM Desa “Berkah Alam” Desa Simorejo yang pengelolaan administrasi dan keuangan yang masih manual, serta kurangnya integrasi dengan aktivitas ekonomi produktif masyarakat desa. Unit usaha yang dilakukan masih terbatas, sehingga kontribusi dana yang diberikan ke Pendapatan Asli Desa masih rendah dan perlu dilakukan pemberdayaan. </p><p><span xss=removed>Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan merumuskan faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan pada BUM Desa Simorejo, dan faktor eksternal yang menjadi ancaman dan peluang pada BUM Desa tersebut untuk merumuskan strategi bisnis pada BUM Desa Simorejo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Teori yang digunakan adalah teori teori Fred R. David dan Teori Modal Sosial Pierre Bourdieu. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan (1) Matriks EFE dan IFE untuk mengidentifikasi faktor eksternal, faktor internal dan unsur modal sosial pada BUM Desa, (2) matriks <i>Grand Strategy</i> untuk mengidentifikasi posisi BUM Desa Simorejo di lingkungan pasar usahanya, (3) Matriks SWOT untuk merumuskan alternatif strategi bisnis BUM Desa Simorejo, (4) QSPM (<i>Quantitative Strategic Planning Matrix</i>) dengan memperhatikan teori modal sosial untuk menentukan prioritas strategi untuk diterapkan pada BUM Desa Simorejo. </span><br></p><p><span xss=removed>Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa strategi pengembangan bisnis yang sesuai adalah strategi SO, yaitu strategi dalam menggunakaan kekuatan yang dimiliki BUM Desa untuk mengoptimalkan peluang yang ada. Berdasarkan hasil analisis QSPM prioritas strategi pada BUM Desa Simorejo yaitu bekerjasama dengan UMKM desa dalam penggunaan <i>e-commerce</i> dalam pemasaran dengan jumlah skor daya tarik total sebesar 4,878. Kolaborasi BUM Desa Simorejo dengan UMKM yang menjual produk unggulan lokal dan pemasaran produk atau unit usaha melalui sistem daring (<i>online</i>) atau <i>e-commerce</i> untuk mengembangkan potensi ekonomi desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, melayani kebutuhan ekonomi masyarakat, menjalin kerjasama dengan lembaga perekonomian terkait dan membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran di desa serta memperluas jangkauan konsumen. Strategi ini juga sejalan dengan terori modal sosial pada aspek partisipasi dalam jaringan yang diungkapkan oleh Bourdieu yang mengatakan bahwa modal sosial mengacu pada semua sumber daya aktual dan potensial yang terkait dengan memiliki jaringan hubungan kelembagaan yang kuat berdasarkan saling pengetahuan dan pengakuan. </span><br></p><p><span xss=removed>Berdasarkaan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor eksternal yang merupakan peluang dan ancaman bagi BUM Desa Simorejo yakni menjalin kerjasama dengan mitra bisnis, perkembangan teknologi semakin maju, dukungan dari pemerintah desa, memiliki potensi desa yang baik untuk dikembangkan, tingginya daya beli masyarakat, banyak mitra supplier yang baru, penunggakan pembayaran (pinjaman), mudah ditiru oleh orang luar, mendapat komplain dari masyarakat, dan kurangnya sumber daya finansial untuk permodalan. Faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan BUM Desa Simorejo yakni teknologi yang mendukung unit usaha BUM Desa, manajemen yang sudah baik, perputaran keuangan dari bidang usaha yang dijalankan berjalan dengan baik, lokasi kantor BUM Desa yang strategis, belum maksimalnya promosi secara daring, tenaga kerja yang kurang maksimal, partisipasi pengurus yang kurang optimal, pemantauan yang kurang efektif, kerja sama dengan pelaku usaha kurang maksimal, dan luas toko yang masih kurang memadai. Alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis matriks <i>Grand Strategy</i> dan matriks SWOT dalam mengembangkan bisnis BUM Desa Simorejo antara lain berkolaborasi dengan UMKM desa dengan memanfaatkan e-commerce untuk kegiatan pemasaran, pengembangan potensi desa melalui pelatihan, pendampingan dan diversifikasi produk dan optimalisasi dukungan pemerintah desa dan lembaga terkait dalam meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi kinerja. Sedangkan prioritas strategi bisnis BUM Desa Simorejo yang dihasilkan dalam analisis QSPM (<i>Quantitative Strategic Planning Matrix</i>) yaitu berkolaborasi dengan UMKM desa dengan memanfaatkan <i>e-commerce</i> untuk kegiatan pemasaran.</span><br></p>
×
Penulis Utama
:
Kiswanto
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S622302011
Tahun
:
2024
Judul
:
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BADAN USAHA MILIK DESA SIMOREJO KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO
Edisi
:
Imprint
:
SURAKARTA - Sekolah Pascasarjana - 2024
Program Studi
:
S-2 Penyuluhan Pembangunan
Kolasi
:
Sumber
:
Kata Kunci
:
Strategi, BUM Desa, SWOT, QSPM dan Teori Modal Sosial
