Proses berpikir kreatif adalah suatu langkah-langkah yang mengkombinasikan antara berpikir logis dan divergen, kemudian dari proses tersebut dapat diperoleh sebuah gambaran bagaimana kreativitas terjadi. Proses berpikir kreatif adalah sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban pada suatu masalah, dan membangkitkan ide atau gagasan yang baru. Proses berpikir kreatif dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah gaya belajar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah HOTS ditinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan Snowball Sampling. Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil tes gaya kognitif dengan menggunakan instrument tes GEFT yang dikembangkan oleh Witkin. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) siswa dengan gaya kognitif field dependent pada proses berpikir kreatif tahap persiapan siswa cenderung memahami permasalahan dalam soal hanya sekedar apa yang tersaji di dalam soal. Tahap inkubasi siswa cenderung berhenti lama dalam memahami soal, berpikir bagaimana memperoleh cara untuk menyelesaikan soal tersebut. Tahap iluminasi siswa menerapkan cara dalam menyelesaikan masalah seperti pada umumnya sesuai materi soal, tidak mampu menyelesaikan dengan cara yang variative. Tahap verifikasi siswa tidak memeriksa ulang penyelesaian, sehingga cenderung tidak mau memperbaiki penyelesaian yang masih salah. Siswa gaya kognitif ini dlaam kemampuan berpikir kreatif hanya mampu sampai pada kelancaran (fluency), cenderung memiliki proses berpikir komputasion. 2) siswa dengan gaya kognitif field independent pada proses berpikir kreatif, tahap persiapan siswa cenderung memahami soal denga detail dan bisa mengkomunikasikan informasi yang terdapat pada soal dengan bahasa sendiri. Tahap inkubasi siswa cenderung berhenti sejenak dalam memahami soal dan langsung berpikir mengenai bagaimana memperoleh jawaban soal tersebut dengan materi sebelumnya yang telah dipelajari. Tahap iluminasi siswa menerapkan cara penyelesaian masalah dengan yakin sesuai materi pada soal, subjek menyelesaikan dengan cara yang variative. Tahap verifikasi siswa meberikan kesimpulan dan memeriksa kembali hingga benar. Siswa dengan gaya kognitif ini memiliki kemampuan berpikir kreatif sampai pada tingkat kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan kebaruan (novelty), cenderung memeiliki proses berpikir kreatif.