×
Ketimpangan pendapatan merupakan salah satu permasalahan utama yang menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah, termasuk di Provinsi Sumatera Selatan. Adanya perbedaan pendapatan akan menimbulkan kesenjangan antara golongan kaya dan golongan miskin. Ketimpangan pendapatan dapat diukur dengan menggunakan indeks gini. Provinsi Sumatera Selatan memiliki rerata indeks gini yang lebih rendah (0,355) jika dibandingkan dengan rasio gini Indonesia (0,393) selama sepuluh tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi dan faktor yang memengaruhi ketimpangan pendapatan antarwilayah di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2022.
Metode dasar penelitian ini adalah metode kuantitatif dan deskriptif. Penelitian ini berlokasi di Provinsi Sumatera Selatan yang merupakan provinsi terluas di Pulau Sumatera dengan pertumbuhan perekonomian terbesar kedua di regional Sumatera pada triwulan I 2023 serta tingkat ketimpangan yang tinggi jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau Sumatera. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistika. Analisis data yang digunakan adalah (1) Indeks Gini; dan (2) Regresi Data Panel.
Hasil analisis indeks gini menunjukkan bahwa kondisi ketimpangan pendapatan antarwilayah di Provinsi Sumatera Selatan terbagi menjadi dua yaitu ketimpangan rendah dan ketimpangan sedang. Wilayah yang memiliki ketimpangan rendah merupakan seluruh wilayah kabupaten dan satu wilayah perkotaan (Kota Pagar Alam). Sedangkan, Kota Palembang, Kota Prabumulih dan Kota Lubuk Linggau memiliki ketimpangan yang sedang. Adapun enam variabel yang digunakan untuk menganalisis ketimpangan pendapatan yaitu laju pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita, jumlah penduduk, IPM, tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka. Variabel IPM dan tingkat kemiskinan berpengaruh positif terhadap ketimpangan pendapatan. Sedangkan, variabel PDRB per kapita dan jumlah penduduk berpengaruh negatif terhadap ketimpangan pendapatan. Sementara itu, variabel tingkat pengangguran terbuka tidak berpengaruh terhadap ketimpangan pendapatan antarwilayah.