Yayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia(SPEK-HAM) Surakarta merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus program kerjanya adalah pencegahan dan penanganan perlindungan dan pemberdayaan perempuan di Surakarta. Latar belakang pendirian SPEK-HAM diawali dengan peristiwa kerusuhan hingga pemerkosaan yang dikenal dengan Tragedi Mei 1998. Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah yakni 1) Bagaimana latar belakang berdirinya Yayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK–HAM) di Surakarta tahun 1998? 2) Bagaimana realisasi peran SPEK-HAM sebagai yayasan solidaritas perempuan dalam memperjuangkan hak-hak kaum perempuan di Surakarta pada tahun 1998 – 2024?Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari limatahap yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi dan penulisan sejarah. Penulisan sejarah Yayasan SPEK-HAM menggunakan sumber tertulis berupa arsip pendirian dan kegiatan serta surat kabar Yayasan SPEK-HAM kemudian sumber lisan berupa wawancara dengan pendiri serta pengurus SPEK-HAM.Hasil penelitian yang diperoleh adalah berdirinya Yayasan SPEK-HAMdidorong oleh keprihatinan para aktivis untuk bersikap proaktif terhadap korban kekerasan seksual pada Tragedi Mei 1998 di Surakarta. Para korban tidak segera mendapatkan penanganan berupa rehabilitasi sosial maupun medis dari Komnas Perempuan karena adanya keterbatasan teknologi dan transportasi. Pada November 1998 didirikan Yayasan SPEK-HAM di Surakarta yang kemudian memberikan bantuan berupa menyediakan layanan berbasis masyarakat.Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Yayasan SPEK-HAM didirikan diSurakarta pada tanggal 20 November 1998 karena terhambatnya bantuan untuk korban kekerasan seksual Tragedi Mei 1998 di Surakarta dari Komnas Perempuan.Komnas Perempuan bekerja sama dengan pemangku kepentingan salah satunya Yayasan SPEK-HAM untuk memberikan pertolongan pertama pada korban kekerasan seksual. Pada perkembangannya SPEK-HAM memiliki peran lebih dari sekedar penanganan dan pencegahan tindak pidana kekerasan seksual tetapi juga berperan dalam pemberdayaan dan kesehatan reproduksi perempuan di Surakarta dan sekitarnya. Hingga tahun 2024 dengan berbagai program kerjanya, SPEK- HAM masih aktif membantu masyarakat kota Surakarta.