Daun alpukat (Persea americana Mill.) dan kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii (Nees & T. Nees) Blume) telah dimanfaatkan sebagai obat herbal sebagai ekstrak tunggal. Kombinasi keduanya diketahui memiliki pemanfaatan aktivitas farmakologinya yang lebih luas. Interaksi senyawa metabolit antar tanaman dapat berpotensi menghasilkan interaksi yang membuat senyawa lebih toksik atau kurang toksik, sehingga perlu adanya uji praklinik berupa uji toksisitas akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter-parameter ketoksikan berupa gejala toksik, nilai LD50 cut-off, serta kerusakan organ jantung, ginjal, dan hati mencit secara makropatologi dan histopatologi.
Pada penelitian ini digunakan metode eksperimental dengan acuan OECD No. 423 “Toksisitas Akut Oral” dan klasifikasi GHS dalam penentuan LD50 cut-off. Digunakan mencit betina BALB/C yang dilakukan pengelompokan menjadi 5 meliputi kelompok kontrol normal, kontrol negatif (Na-CMC 0,2%), serta kelompok ekstrak etanol daun alpukat, ekstrak etanol kulit kayu manis, dan kombinasi ekstrak etanol (1:1) yang dilakukan uji dosis awal 300 mg/kgBB. Pengamatan gejala toksik meliputi perilaku, jumlah kematian, perubahan berat badan, serta kerusakan organ secara makropatologi dan histopatologi.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya gejala toksik dan kematian pada dosis uji batas yakni 5000 mg/kgBB. Nilai cut-off LD50 dinyatakan sebagai kategori 5 atau unclassified dengan kisaran nilai dosis >5000 mg/kgBB. Pada pemeriksaan organ ditemukan kerusakan berupa inflamasi ringan hingga sedang dan degenerasi lemak sedang pada organ jantung, inflamasi sedang dan degenerasi lemak sedang hingga berat pada organ hati, serta inflamasi sedang pada organ ginjal mencit betina galur BALB/C.