Muara Sungai Progo, Yogyakarta merupakan salah satu area yang secara reguler dikunjungi burung-burung pantai migran setiap tahunnya. Muara Sungai Progo menjadi habitat yang penting dalam konservasi satwa di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah spesies, dinamika populasi, dinamika jumlah spesies, dinamika nilai kekayaan, dan fungsi muara Sungai Progo bagi burung migran khususnya pada Famili: Charadriidae dan Scolopacidae pada periode migrasi 2022-2023.Pengamatan spesies burung pantai migran dilakukan dengan metode Point count radius 100 m melalui perjumpaan langsung dan tidak langsung. Pengamatan dilakukan sejak bulan Agustus-Desember 2022, Januari dan Maret-April 2023 dengan 4 atau 3 hari pengamatan setiap minggu selama 30-60 menit. Setiap stasiun pengamatan dilakukan 2 kali pengulangan. Data yang didapatkan yaitu: jumlah spesies, jumlah individu, waktu kedatangan, nilai kekayaan, nilai keanekaragaman, nilai kemerataan, dan status konservasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deksriptif-kuantitatif dinamika grafik yang dihasilkan dari rekap data setiap minggu pada spesies, populasi, nilai indeks, dan status konservasi. Analisis data mengenai fungsi muara Sungai Progo bagi burung pantai migran periode migrasi 2022-2023 ditentukan dengan analisis deskriptif-kuantitatif  data perjumpaan dengan referensi masing-masing spesies.Jumlah spesies burung pantai migran  yang mengunjungi muara Sungai Progo selama periode migrasi sebanyak 31 spesies. Puncak aktivitas migrasi terjadi pada bulan Oktober dan November 2022 dengan populasi, spesies, dan nilai kekayaan tertinggi. Seluruh spesies burung pantai migran yang mengunjungi muara pada periode migrasi memanfaatkan muara Sungai Progo sebagai jalur migrasi selatan, sedangkan pemanfaatan sebagai jalur migrasi utara hanya dimanfaatkan oleh 10 spesies. Seluruh spesies berpotensi memanfaatkan muara Sungai Progo sebagai stopover site, 22 spesies sebagai staging site dan 20 spesies sebagai wintering site. Pemanfaatan dan dinamika yang terjadi pada muara sungai Progo dapat disebabkan karena faktor abiotik seperti arah mata angin, pengaruh sumber pakan dan habitat, hingga strategi migrasi spesies dan individu yang berbeda-beda