Penelitian ini bertujuan menguji keefektifan konseling kelompok dengan pendekatan mindfulness-based cognitive therapy for adolescent dalam mengatasi rendahnya resiliensi akademik siswa SMK. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen dan desain non-equivalent (pretest and posttest) control group design. Penelitian ini melibatkan 10 siswa kelas X dan XI SMK PGRI 1 Surakarta, yang dibagi menjadi kelompok eksperimen (5 siswa) dan kelompok kontrol (5 siswa). Teknik non-probability sampling digunakan untuk memilih subjek dengan resiliensi akademik rendah. Instrumen pengumpulan data adalah adaptasi Academic Resilience Scale-30 yang telah divalidasi isinya dengan CVI=1, validasi konstruk, dan reliabilitas 0,902. Kelompok eksperimen mendapatkan treatment konseling kelompok mindfulness-based cognitive therapy for adolescent, sementara kelompok kontrol menerima treatment konseling kelompok cognitive-behavioral therapy, masing-masing selama 6 sesi, 90 menit per sesi, dalam 1 minggu. Analisis data menggunakan uji hipotesis Mann-Whitney menunjukkan perbedaan signifikan (sig=0,009) dengan gain score lebih tinggi pada kelompok eksperimen. Hasil ini menunjukkan bahwa konseling kelompok mindfulness-based cognitive therapy for adolescent efektif meningkatkan resiliensi akademik. Kesimpulan ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa konseling kelompok dengan pendekatan mindfulness-based cognitive therapy for adolescent efektif dalam mengatasi rendahnya resiliensi akademik siswa SMK. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan populasi yang lebih luas di berbagai konteks dan demografi sehingga temuan penelitian dapat lebih digeneralisasikan dalam berbagai situasi.