Diabetes melitus merupakan penyakit metabolisme yang mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah yang tidak terkendali, yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Salah satu target terapi adalah enzim aldosa reduktase (AR) yang berperan dalam konversi glukosa menjadi sorbitol. Akumulasi sorbitol menyebabkan stres osmotik dan oksidatif, yang berkontribusi pada komplikasi diabetes. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh perbedaan pola hidroksilasi pada senyawa morin dan quercetin terhadap mode pengikatannya pada situs aktif enzim aldosa reduktase (AR) dengan docking molekuler. Proses docking dilakukan dengan menggunakan AutoDock Tools. Tools Package dari Amber 22 digunakan untuk mengkarakterisasi perilaku dinamis dan stabilitas enzim dalam hubungannya dengan kedua senyawa flavonoid. Analisis Root Mean Square Deviation (RMSD), B-Faktor, dan Radius Girasi menunjukkan bahwa quercetin memberikan dinamika dan stabilitas yang lebih baik terhadap konformasi enzim AR. Analisis ikatan hidrogen dan Solvent Accessible Surface Area (SASA) menegaskan bahwa quercetin menghasilkan interaksi yang lebih menguntungkan dibandingkan morin. Analisis Molecular Mechanics Generalized Born Surface Area (MM/GBSA) menunjukkan bahwa morin memiliki afinitas lebih kuat pada situs aktif enzim AR tetapi memiliki solvasi yang lebih buruk daripada quercetin. Secara keseluruhan, perbedaan pola hidroksilasi pada morin dan quercetin menghasilkan mode pengikatan yang berbeda. Morin menunjukkan potensi lebih baik sebagai desain awal inhibitor AR dibandingkan quercetin yang dapat menjadi dasar dalam pengembangan terapi baru untuk mengatasi komplikasi diabetes hanya saja memiliki kelemahan dalam hal selektivitas.