×
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa dalam menyelesaikan soal pada materi bilangan berpangkat dan bentuk akar. Selain itu, juga bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami ditinjau dari gaya berpikir siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Surakarta pada bulan Maret sampai dengan Juli tahun pelajaran 2023/2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel yang terpilih adalah 8 siswa SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2023/2024. Sampel tersebut adalah dua siswa yang mengalami miskonsepsi dan memiliki gaya berpikir Sekuensial Konkret (SK), dua siswa yang mengalami miskonsepsi dan memiliki gaya berpikir Sekuensial Abstrak (SA), satu siswa yang mengalami miskonsepsi dan memiliki gaya berpikir Acak Konkret (AK), dan tiga siswa yang mengalami miskonsepsi dan memiliki gaya berpikir Acak Abstrak (AA). Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode angket, metode tes dan metode wawancara. Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu siswa-siswa diberi angket untuk kualifikasi gaya berpikirnya, kemudian dilakukan tes terhadap siswa untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami miskonsepsi dan yang tidak mengalami miskonsepsi. Selanjutnya, dilakukan wawancara terhadap siswa yang mengalami miskonsepsi dan membandingkan hasil wawancara dengan hasil tes untuk menentukan validitas data. Hasil penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut. (1) Siswa yang memiliki gaya berpikir Sekuensial Konkret (SK) memiliki miskonsepsi klasifikasional yaitu kesalahan dalam mengelompokkan bilangan berpangkat dan bentuk akar serta dalam memberikan simpulan jawaban. Selain itu, miskonsepsi korelasional yaitu kesalahan menyelesaikan soal kedalam penjumlahan dan pengurangan, serta perkalian dan pembagian. (2) Siswa yang memiliki gaya berpikir Sekuensial Abstrak (SA) memiliki miskonsepsi klasifikasional yaitu kesalahan dalam memberikan simpulan jawaban. (3) Siswa yang memiliki gaya berpikir Acak Konkret (AK) memiliki miskonsepsi klasifikasional, yakni kesalahan dalam mengelompokkan unsur-unsur bilangan berpangkat dan bentuk akar serta siswa melakukan kesalahan dalam memberikan simpulan jawaban. Selain itu, miskonsepsi teoritikal, yakni kesalahan dalam mendefinisikan soal secara lengkap. (4) Siswa yang memiliki gaya berpikir Acak Abstrak (AA) memiliki miskonsepsi klasifikasional, yaitu kesalahan dalam mengelompokkan unsur-unsur bilangan berpangkat dan bentuk akar serta memberikan simpulan jawaban dan juga miskonsepsi teoritikal yaitu kesalahan dalam mendefinisikan soal secara lengkap.