Volume produksi plastik konvensional berbasis petrokimia diperkirakan akan terus mengalami peningkatan dan berdampak pada persoalan lingkungan jangka panjang. Sampah kemasan makanan masih mendominasi sejalan dengan pertumbuhan populasi dan peningkatan konsumsi. Penanganan sampah plastik yang sulit terurai secara hayati masih menjadi tantangan, terlebih Indonesia sebagai negara ke-2 penyumbang sampah ke laut lepas terbesar di dunia. Karagenan merupakan salah satu bahan bioplastik yang banyak mendapat perhatian karena ketersediaannya yang melimpah di Indonesia. Pada penelitian ini dikembangkan bionanokomposit film berbasis kappa karagenan dengan inkorporasi nanopartikel SiO2/ZnO (1:3) dan variasi penambahan minyak atsiri kayu manis (0,5%; 0,75?n 1%). Inkorporasi minyak atsiri kayu manis ke dalam matriks penyusun film bertujuan untuk meningkatkan sifat aktif antioksidan, sifat fisik, sifat mekanik, sifat optik dan sifat kimia film. Hasil penelitian menunjukkan penambahan nanoemulsi minyak atsiri kayu manis ke dalam matriks penyusun film dapat meningkatkan sifat antioksidan, sifat fisik film (stabilitas termal dan degradasi tanah), sifat mekanik (elongasi film) dan sifat optik (UV-A & UV-B screening). Namun nanoemulsi minyak atsiri kayu manis yang diinkorporasikan ke dalam matriks film menyebabkan perubahan struktur, kemunculan pori dan peningkatan kekasaran permukaan. Hal ini berdampak pada penurunan barrier properties yang ditandai dengan peningkatan nilai kelarutan dan permeabilitas uap air (WVP), penurunan kuat tarik, penurunan transparansi serta beberapa atribut film lainnya. Berdasarkan penelitian ini formula terbaik terdapat pada formula F4 penambahan minyak atsiri kayu manis 1?ngan nilai antioksidan IC50 43,77 ± 1,771a ppm (sangat kuat).