Zink merupakan salah satu unsur mikro esensial yang terdapat pada makanan. Keberadaan zink sangat penting dalam tubuh suntuk sintesa protein, pertumbuhan sel, dan diferensiasi sel. Di Indonesia, makanan sumber zink terbilang jarang dikonsumsi karena memiliki nilai jual yang cukup tinggi, sehingga masyarakat cenderung lebih sering mengkonsumsi makanan yang memiliki nilai ekonomi yang lebih terjangkau yaitu yang berasal dari tumbuhan dan yang paling utama dalam menu makan masyarakat global adalah makanan pokok seperti beras. Kandungan zink pada beras padi hanya sedikit dibandingkan dengan sumber pangan hewani, sehingga perlu adanya penelitian yang mengedepankan teknik budidaya tanaman yang berguna untuk meningkatkan hasil dan kadar zink dalam padi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Sebelas Maret pada bulan Agustus 2023 - Januari 2024. Penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3x5. Faktor I yaitu varietas padi yang terdiri dari varietas ciherang, rojolele dan mentik wangi. Faktor II yaitu pemupukan ZnSO4 yang terdiri dari dosis 0, 12 kg/ha, 16 kg/ha, 20 kg/ha dan 24 kg/ha. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan analisis ragam Analisys of Variance (ANOVA) 5% dan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%. Kesimpulan yang diperoleh adalah pemberian pupuk ZnSO4 dengan dosis 24 kg/ha (D4) pada varietas padi rojolele (V2) dan mentik wangi (V3) dapat meningkatkan kandungan zink pada beras sebesar 39,02 ppm dan 40,01 ppm dibandingkan dengan tanpa perlakuan pemupukan zink. Pemberian pupuk ZnSO4 24 kg/ha (D4) yang disemprotkan ke daun dapat meningkatkan bobot gabah kering panen, indeks panen, kadar zink tanaman dan kadar zink dalam beras. Pemberian pupuk ZnSO4 pada varietas ciherang, rojolele dan mentik wangi dapat meningkatkan kadar zink dalam beras.