×
Kesetaraan gender
dalam pembangunan menjadi salah satu pilar penting dalam mencapai masyarakat
yang inklusif dan berkelanjutan. Menurut BPS, Indeks Ketimpangan Gender (IKG)
selama lima tahun mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2018 sebesar 0.499
menjadi 0,447 pada tahun 2023 (BPS, 2023). Penurunan angka tersebut juga
menunjukkan adanya perbaikan dalam tiga dimensi utama, yaitu kesehatan
reproduksi, pemberdayaan, dan partisipasi dalam pasar tenaga kerja. Partisipasi
perempuan bekerja terutama yang berstatus menikah menyebabkan perempuan
akhirnya mengemban multi peran. Metode dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif yang dilakukan di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno,
Kabupaten Wonogiri pada bulan Januari – Juni 2024. Informan pada penelitian ini
berjumlah 22 orang yang meliputi: a) Kepala Desa Slogoretno, b) Ibu rumah
tangga dan suami, c) Ketua PKK Desa Slogoretno. Teknik analisis yang digunakan
adalah analisis model interaktif Miles dan Huberman (2014) dan Analisis Gender
Harvard. Validitas penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu (1) Bentuk multi peran yang
dijalankan oleh ibu rumah tangga khususnya pada keluarga petani terbagi menjadi
tujuh peran, yaitu peran sebagai ibu, istri, pekerja, kerabat dan peran dalam
aktivitas domestik, komunitas, serta individu. (2) Pembagian peran yang
diterapkan oleh keluarga petani di Desa Slogoretno menunjukkan pada peran
reproduktif cenderung didominasi oleh istri, peran produktif didominasi oleh
suami, dan peran sosial cenderung dilakukan secara bersama-sama. (3) Dampak
multi peran yang dirasakan oleh ibu rumah tangga secara positif dapat membantu
perekonomian keluarga dan memperoleh kepuasan terhadap dirinya. Secara negatif
berdampak pada keterbatasan waktu untuk beristirahat yang mempengaruhi
kesehatan fisik dan psikis (stres) serta berkurangnya kuantitas waktu untuk
berkumpul bersama keluarga. (4) Strategi untuk menindaklanjuti dampak negatif
yang dirasakan dapat dilakukan dengan strategi coping stress yang terdiri dari
keaktifan diri, perencanaan, kontrol diri, mencari dukungan sosial, dan
penerimaan.