Penulis Utama | : | Yulius Erie Setiawan |
NIM / NIP | : | S702208007 |
Penelitian ini mendeskripsikan
dinamika praktik musik keroncong vernakular dengan menggunakan pendekatan
metafora konseptual (conceptual metaphor). Frasa metafora konseptual
diartikan sebagai proses kognitif untuk mengonseptualisasikan praktik musik
keroncong vernakular, yang pada faktanya berbeda dengan praktik keroncong asli/pakem.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang mengelaborasikan pendekatan
musikologi, etnografi, dan kajian budaya. Data penelitian terdiri dari data
empirik, data aural, dan data literer yang didapatkan melalui pengamatan
terhadap sample penelitian yang terdiri dari sembilan
kelompok yang tersebar di empat provinsi (Jawa Tengah, Jawa Barat, Daerah Istimewa
Yogyakarta, dan Jawa Timur), wawancara informan, dan studi kepustakaan.
Analisis spesifik hanya dilakukan terhadap dua
kelompok sample, yaitu Kos Atos (Malang) dan Paksiband (Yogyakarta).
Ditemukan hasil: pertama, praktik musik keroncong vernakular adalah bentuk
artikulasi subjek (tindakan ekspresif dan praktik diskursif) yang bertujuan untuk
mengartikulasikan gagasan musikal dan ekstramusikal; kedua, terdapat beberapa
elemen yang dapat dikonseptualisasikan dari praktik musik keroncong vernakular,
yaitu ekspresi demotik (ekspresi kerakyatan), lagu-lagu yang tidak
tersofistikasi, selera umum, musical mood, dan praktik
politik-ekonomi; ketiga, praktik keroncong vernakular dapat dianggap sebagai
bentuk pelestarian keroncong dalam konsep yang lain, terkait dengan keberadaan
teknologi dan media sosial pada masa kini. Praktik musik keroncong vernakular
dapat lebih menjamin pelestarian keroncong karena dapat lebih mudah diterima
masyarakat umum.