<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN JA AR-SA </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Tabel Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-font-kerning:1.0pt; mso-ligatures:standardcontextual; mso-fareast-language:EN-US;} </style> <![endif]-->

ABSTRAK

ANDINI SALMA HAPSARI, E0020054, 2024, ANALISIS KETIADAAN RESTITUSI PADA PUTUSAN PENGADILAN TINGKAT PERTAMA DALAM KASUS TINDAK PIDANA CABUL TERHADAP ANAK (Studi Putusan Nomor 133/Pid.Sus/2023/PN. Skt). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan korban tindak pidana pencabulan tidak mendapatkan restitusi dan untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan pemberian restitusi bagi korban tindak pidana pencabulan di bawah umur dalam Putusan Nomor 133/Pid.sus/2023/PN. Skt. Pengaturan mengenai restitusi bagi korban kekerasan seksual di Indonesia sudah tertuang jelas dalam beberapa undang-undang. Namun, dalam praktiknya sering dijumpai korban tidak mendapatkan restitusi yang padahal mereka berhak untuk mendapatkannya. Oleh karena hal tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul sebagaimana telah tertulis di atas sehingga dapat menemukan jawaban atas masalah yang telah dirumuskan oleh penulis.

Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kasus. Bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan wawancara sebagai pendukungnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan metode deduksi.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa korban tindak pidana pencabulan di bawah umur tidak mendapatkan restitusi dikarenakan pihak korban tidak memilih untuk mengajukan permohonan restitusi. Kemudian, terdapat dua faktor penghambat dalam pemberian restitusi bagi korban tindak pidana pencabulan di bawah umur. Pertama, faktor internal berupa tidak adanya aturan kuat yang memaksa pelaku apabila tidak membayarkan restitusi, syarat administratif pengajuan permohonan restitusi yang membebani pihak korban, dan tidak ada aturan yang menjamin restitusi segera dibayarkan oleh pelaku. Kedua, faktor eksternal berupa pihak korban kurang sadar hukum dan masih berfokus pada pemidanaan pelaku.

Kata kunci: Korban Tindak Pidana, Pencabulan, Restitusi.