Pembangunan pembangkit listrik tenaga air milik Mangkunegaran menyebabkan terjadinya sebuah modernisasi dalam penggunaan sumber pencahayaan bagi daerah Tawangmangu, yaitu peralihan dari lampu minyak menjadi lampu listrik. Penelitian ini bertujuan, pertama, mengetahui potensi daerah Tawangmangu sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air milik Mangkunegaran pada tahun 1932. Kedua, mengetahui proses pembangunan pembangkit listrik tenaga air di Tawangmangu pada tahun 1932-1940. Ketiga, mengetahui dampak pembangunan pembangkit listrik tenaga air di Tawangmangu sampai tahun 1940.

Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik (pengumpulan sumber), kritik sumber (kritik eksternal dan internal), interpretasi (analisis data), dan historiografi (penulisan sejarah). Sumber primer yang digunakan berupa arsip Rapport betreffende de mogelijkheid tot het opwekken van electriciteit middels waterkrachtwerken in het Tawangmangoesche, arsip Bestek en Leveringsvoorwarden voor de Electrificatie van Tawangmangoe nabij Solo, arsip Departement van Verkeer en Waterstaat, surat kabar De Locomotief, surat kabar Algemeen Handelsblad voor Nederlandsch-Indie, dan surat kabar De Indische Courant. Sumber sekunder yang digunakan adalah beberapa buku dan karya ilmiah yang berkaitan dengan listrik dan Tawangmangu.

Hasil penelitian menunjukkan, pertama, sungai yang berada di Tawangmangu memiliki potensi sebagai sumber tenaga pembangkit listrik milik Mangkunegaran. Salah satu sungai yang digunakan adalah Kali Samin. Kedua, izin untuk membangun pembangkit listrik milik Mangkunegaran diberikan pada tahun 1936. Pembangunan dilakukan dengan cara mengajukan penawaran terhadap perusahaan besar di Jawa. Pemenang tender melakukan penyediaan bahan dan material yang dibutuhkan sampai pembangunan jaringan distribusi listrik di daerah Tawangmangu. Ketiga, pembangkit listrik tenaga air Mangkunegaran difokuskan untuk elektrifikasi Tawangmangu sebagai tempat wisata.

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan pembangunan pembangkit listrik tenaga air milik Mangkunegaran dilakukan untuk kebutuhan skala kecil. Energi listrik yang dihasilkan dimanfaatkan untuk kebutuhan penduduk desa, pencahayaan jalanan, tempat pariwisata, dan tempat penginapan di daerah Tawangmangu. Adanya pembangkit listrik memberikan manfaat terhadap resor Tawangmangu dan menjadikannya semakin ramai dikunjungi. Berbagai jenis tempat penginapan memanfaatkan listrik yang dihasilkan karena tarif yang dikenakan relatif lebih murah dan distribusi listrik lebih mudah untuk didapatkan.