<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} </style> <![endif]-->

Fitri Nur Aziizah. H0820046. 2024. “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keberhasilan Usaha Coffee Shop di Kota Yogyakarta”. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Mohamad Harisudin, M.Si. dan Raden Kunto Adi, S.P., M.P. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sektor Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi besar terhadap PDB yaitu berkontribusi sebesar 13,28%. Subsektor yang berkontribusi terbesar pada sekktor pertanian, Perkebunan, dan kehutanan yaitu subsektor perkebunan dengan kontribusi sebesar 3,94%. Komoditas pada subsektor perkebunan yang memiliki produktivitas tinggi yaitu komoditas kopi. Produktivitas kopi di Indonesia terus mengalami peningkatan, menurut BPS hingga pada tahun 2022 jumlah produksi sebesar 794,8 ribu ton. Seiring dengan peningkatan produktivitas kopi, konsumsi kopi di Indonesia juga mengalami peningkatan yaitu berdasarkan pada data International Coffee Organization (ICO) konsumsi kopi Indonesia mencapai 300 ribu ton pada 2020/2021. Hal ini membuka peluang bagi pengusaha untuk memulai usaha, salah satunya ialah coffee shop. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota yang mengalami pertumbuhan coffee shop yang pesat hingga pada tahun 2023 berdasarkan pada scrapping Google Maps jumlah coffee shop mencapai 707.  Kota Yogyakarta menjadi subjek penelitian ini untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan usaha coffee shop tersebut.