Analisis Peranan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dalam Perekonomian Wilayah Kabupaten Boyolali (Location Quotient, Shift Share, Tipologi Klassen)
Penulis Utama
:
Sarah Nisa`urrahmah
NIM / NIP
:
H0817092
×<p xss=removed>Pembangunan nasional dapat terwujud ketika ditunjang oleh pembangunan daerah yang optimal. Kegiatan perekonomian regional sudah diberikan kepada setiap pemerintah daerah dengan prosedur otonomi. Kegiatan perekonomian wilayah akan menghasilkan output yang berupa barang dan/atau jasa yang nilainya dinamakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pertanian menempati kedudukan penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sektor pertanian memiliki kedudukan tertinggi kedua pada PDRB Kabupaten Boyolali. Aspek lain yang memperlihatkan adanya keberhasilan pembangunan adalah laju pertumbuhan. Dibandingkan dengan sektor perekonomian lainnya, laju pertumbuhan sektor pertanian selalu meningkat walau cenderung berkurang persentasenya dari tahun ke tahun. Kedua aspek tersebut digunakan untuk melihat potensi sektor pertanian di Kabupaten Boyolali. <span xss="removed">Penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) mengidentifikasi apakah sektor </span><span xss="removed">pertanian merupakan sektor basis, (2) menganalisis nilai komponen pertumbuhan berdasarkan analisis <i>Shift Share</i>, dan (3) mengkaji posisi sektor pertanian menurut Tipologi Klassen. </span><span xss="removed">Metode dasar penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di Kabupaten Boyolali yang ditentukan secara <i>purposive</i>. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data PDRB </span><span xss="removed">Kabupaten Boyolali dan Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 – 2023 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Analisis yang digunakan adalah <i>Location Quotient </i>(LQ), <i>Shift Share</i>, dan Tipologi Klassen. </span><span xss="removed">Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan sektor kategori <i>Stars </i>atau basis dengan nilai LQ yaitu 1,61 (LQ > 1). Hal ini artinya hasil sektor mampu diekspor ke luar wilayah dan pada masa mendatang akan lebih terspesialisasi di Kabupaten Boyolali dibandingkan Provinsi Jawa Tengah. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan termasuk sektor yang tumbuh baik di Kabupaten Boyolali dengan nilai NS positif, artinya sektor ini tumbuh dengan pengaruh terbanyak dari Provinsi Jawa Tengah. Nilai negatif pada IM menunjukkan pertumbuhan sektor lebih lambat dibandingkan sektor lain di Provinsi Jawa Tengah. Nilai RS positif menunjukkan bahwa sektor tumbuh dengan daya saing lebih baik dibandingkan sektor serupa di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan hasil </span><span xss="removed">analisis Tipologi Klassen, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan termasuk dalam Kuadran I, yaitu sektor maju tumbuh cepat (<i>developed sector</i>). Saran yang dapat diberikan adalah (1) sektor pertanian, perlu dioptimalkan, baik dengan ditingkatkan produksi atau ditekan biaya operasionalnya. Salah satu caranya dengan memaksimalkan pertanian organik dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia, (2) pemerintah perlu melakukan upaya lebih agar meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian dengan pengaruh lebih banyak dari dalam wilayah Kabupaten Boyolali, (3) untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan analisis subsektor pertanian di Kabupaten Boyolali, sehingga dapat diketahui subsektor yang menjadi unggulan dan </span><span xss="removed">memiliki prioritas untuk dikembangkan.</span></p>
×
Penulis Utama
:
Sarah Nisa`urrahmah
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H0817092
Tahun
:
2024
Judul
:
Analisis Peranan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dalam Perekonomian Wilayah Kabupaten Boyolali (Location Quotient, Shift Share, Tipologi Klassen)