×
Kemangi merupakan
tanaman liar yang mudah didapatkan di segala kondisi. Budidaya kemangi (Ocimum
basilicum L) yang dilaksanakan menggunakan bahan-bahan organik sehingga
produk yang diihasilkan lebih baik daripada budidaya yang memanfaatkan bahan
kimia yang berbahaya bagi tubuh. Budidaya yang dilaksanakan secara organik
menjadi salah satu peluang pasar yang baik dengan melakukan budidaya di Dukuh
Gondangrejo Desa Kragilan Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali dengan tujuan
mendapatkan pengalaman, pengetahuan, ketrampilan serta dapat memahami dan
mempraktikkan kegiatan budidaya dan wirausaha budidaya kemangi (Ocimum
basilicum L). Metode pelaksanaan yang digunakan berupa observasi, praktik
lapang, dokumentasi, dan studi pustaka. Kegiatan budidaya kemangi meliputi beberapa
tahapan yaitu persiapan media tanam, penyemaian benih, penanaman, perawatan berupa
penyiraman, pemupukan, penyulaman, penyiangan, pembrantasan hama dan penyakit. Kegiatan
terakhir dalam proses budidaya kemangi yaitu proses pemanenan dan pasca panen
dengan pembersihan hasil panen, sortasi, penimbangan, pengemasan, dan
penyimpanan. Kegiatan selanjutnya setelah proses budidaya selesai yaitu
pemasaran. Pemasaran kemangi dapat ditinjau dengan analisis pendekatan STP (segmenting,
targeting, dan positioning) dan bauran pemasaran 7P (product,
price, place, promotion, people, physical envidence, dan process.). Kegiatan terakhir setelah pemasaran yaitu
analisis usahatani dengan komponen biaya, penerimaan, keuntungan, BEP (Break
Event Point), R/C ratio dan B/C ratio untuk mengetahui keefektifan dan
kelayakan usaha, serta payback period yang digunakan untuk menentukan waktu
investasi akan kembali modalnya. Berdasarkan perhitungan R/C rasio dan B/C rasio
hasil analisis usahatani kemangi dinyatakan efektif dan layak dilanjutkan
karena nilai R/C rasio > 1 yaitu sebesar 1,19 dan B/C rasio > 0 yaitu
sebesar 0,19.