×
Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji (1) konteks penerapan Kurikulum Merdeka pada mata
pelajaran Ekonomi; (2) kesiapan peserta didik dan guru dalam mengikuti
Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Ekonomi; (3) proses penerapan Kurikulum
Merdeka pada mata pelajaran Ekonomi; (4) ketercapaian hasil belajar peserta
didik dengan penerapan Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Ekonomi di SMA
Negeri 6 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi kualitatif
dengan menggunakan CIPP. Populasi penelitian ini adalah guru mata pelajaran
Ekonomi dan peserta didik kelas X serta XI SMA Negeri 6 Surakarta. Sampel
penelitian ini sebanyak 1 Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, 2 guru mata
pelajaran Ekonomi, 2 peserta didik kelas X, dan 2 peserta didik kelas XI,
diambil menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan triangulasi dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) SMA Negeri 6 Surakarta telah
menerapkan fase sesuai dengan Keputusan Mendikbudristek No 56/M/2022 serta
semua pihak terkait telah mengusahakan untuk memahami dan menerapkan sesuai
dengan panduan Kurikulum Merdeka. Selain itu, penyusunan KOSP di sekolah ini
melibatkan pihak internal dan pihak eksternal, disesuaikan dengan visi, misi
sekolah, serta karakteristik peserta didik; (2) Kesiapan peserta didik dan guru
di SMA Negeri 6 Surakarta dalam menerapkan Kurikulum Merdeka masih menghadapi
beberapa kendala, misalnya ketidaksesuaian dalam perencanaan asesmen
diagnostik, keterbatasan bahan ajar, dan masalah sarana prasarana. Namun, guru
telah memodifikasi modul ajar, mengikuti komunitas belajar, serta menjalani
pelatihan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan dukungan kolaborasi
dari berbagai lembaga meskipun dana terbatas; (3) Penerapan pembelajaran di SMA
Negeri 6 Surakarta menunjukkan ketidaksesuaian antara modul ajar dan praktik di
kelas, seperti kurangnya apersepsi dan penyampaian tujuan, serta metode
pembelajaran tidak berdiferensiasi di beberapa kelas, yang mempengaruhi
antusiasme peserta didik. Kendala lainnya termasuk waktu pelajaran yang
terpotong, keterbatasan kemampuan teknologi guru, dan kurangnya pelatihan untuk
adaptasi terhadap Kurikulum Merdeka, meskipun projek P5 sudah melibatkan peran
aktif peserta didik; (4) penerapan Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 6 Surakarta sudah baik, dengan rata-rata nilai peserta
didik setiap kelas di atas KKM atau di atas nilai 75.