Penulis Utama : Zulfa Aulia
NIM / NIP : K7620101
×

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji (1) konteks penerapan Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Ekonomi; (2) kesiapan peserta didik dan guru dalam mengikuti Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Ekonomi; (3) proses penerapan Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Ekonomi; (4) ketercapaian hasil belajar peserta didik dengan penerapan Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi kualitatif dengan menggunakan CIPP. Populasi penelitian ini adalah guru mata pelajaran Ekonomi dan peserta didik kelas X serta XI SMA Negeri 6 Surakarta. Sampel penelitian ini sebanyak 1 Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, 2 guru mata pelajaran Ekonomi, 2 peserta didik kelas X, dan 2 peserta didik kelas XI, diambil menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) SMA Negeri 6 Surakarta telah menerapkan fase sesuai dengan Keputusan Mendikbudristek No 56/M/2022 serta semua pihak terkait telah mengusahakan untuk memahami dan menerapkan sesuai dengan panduan Kurikulum Merdeka. Selain itu, penyusunan KOSP di sekolah ini melibatkan pihak internal dan pihak eksternal, disesuaikan dengan visi, misi sekolah, serta karakteristik peserta didik; (2) Kesiapan peserta didik dan guru di SMA Negeri 6 Surakarta dalam menerapkan Kurikulum Merdeka masih menghadapi beberapa kendala, misalnya ketidaksesuaian dalam perencanaan asesmen diagnostik, keterbatasan bahan ajar, dan masalah sarana prasarana. Namun, guru telah memodifikasi modul ajar, mengikuti komunitas belajar, serta menjalani pelatihan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan dukungan kolaborasi dari berbagai lembaga meskipun dana terbatas; (3) Penerapan pembelajaran di SMA Negeri 6 Surakarta menunjukkan ketidaksesuaian antara modul ajar dan praktik di kelas, seperti kurangnya apersepsi dan penyampaian tujuan, serta metode pembelajaran tidak berdiferensiasi di beberapa kelas, yang mempengaruhi antusiasme peserta didik. Kendala lainnya termasuk waktu pelajaran yang terpotong, keterbatasan kemampuan teknologi guru, dan kurangnya pelatihan untuk adaptasi terhadap Kurikulum Merdeka, meskipun projek P5 sudah melibatkan peran aktif peserta didik; (4) penerapan Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Surakarta sudah baik, dengan rata-rata nilai peserta didik setiap kelas di atas KKM atau di atas nilai 75.