×
Batik adalah bukti warisan budaya Indonesia yang beragam dan perlu dilestarikan. Upaya pelestarian ini misalnya melalui penciptaan batik kontemporer, yang motifnya seringkali berasal dari keragaman tradisi dan budaya yang berkembang di Indonesia, misalnya cerita Ramayana. Implementasi cerita Ramayana, terutama penggambaran tokohnya ke dalam batik dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya lokal, terlebih di tengah arus globalisasi seperti saat ini. Perancangan ini bertujuan untuk menambah variasi motif batik dan mendukung seni batik sebagai bagian budaya Indonesia. Metode perancangan yang digunakan adalah metode penciptaan seni kriya oleh S.P. Gustami dalam bukunya yang berjudul Butir-butir Mutiara Estetika Timur (2007: 329 - 333), yakni melalui pola tiga tahap enam langkah yang meliputi tahap eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Hasil dari skripsi berjudul Perancangan Batik Kontemporer dengan Sumber Ide Tokoh Ramayana ini merupakan produk tekstil berupa enam desain motif batik kontemporer digital berukuran 200 x 115 cm, mengangkat visual tokoh Ramayana yang ada dalam kanda atau bab dalam Kakawin Ramayana, yang diolah dengan style wayang Kamasan kontemporer dan penggunaan warna vibrant yang banyak terinspirasi dari Bali, yang dua diantaranya akan diproses menjadi produk tekstil berupa kain batik panel dengan teknik tulis dan penggunaan warna dari zat remasol, yang tidak hanya mengandung nilai estetis tetapi juga fungsional. Perancangan yang telah dilakukan memberikan hasil berupa perspektif baru mengenai pengembangan motif batik tulis yang mengangkat tema berupa cerita Ramayana melalui perpaduan unsur visual dan juga pewarnaan yang dituangkan ke dalam teknik batik tulis dengan motif kontemporer, sehingga diharapkan batik ini mampu menjadi salah satu kebaruan dan pemantik kebaruan lainnya dalam inovasi di bidang seni tekstil kedepannya.