Hukma Imaninna Kusumo, V0221030. 2024.Penggunaan Media Sosial Sebagai Media Pemasaran Di Puri Mataram Desa Drono Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman. Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata. Sekolah Vokasi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Puri Mataram adalah destinasi wisata keluarga berarsitektur Keraton yang memiliki daya tarik berupa restoran, Mini Zoo, Aglaonema Park, paket wisata, wahana, dan guest house. Puri Mataram memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi unggulan, terutama dengan adanya Aglaonema Park yang merupakan taman aglaonema terbesar di Indonesia. Hal tersebut dapat dicapai apabila Puri Mataram sudah dikenal khalayak luas yang mana dapat dilakukan dengan promosi dan pemasaran, terutama secara digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Saat ini Puri Mataram memanfaatkan Tiktok dan Instagram untuk melakukan pemasaran digital, namun dalam eksekusinya konten yang diunggahan kurang informatif dan variatif serta frekuensi pengunggahan konten minim, sehingga jangkauan audiens Puri Mataram untuk saat ini hanya terbatas di dalam negeri dan cenderung didatangi oleh wisatawan lokal saja.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Pengambilan data ditempuh dengan melakukan observasi langsung di Puri Mataram, melakukan wawancara dengan divisi pemasaran, dan studi dokumentasi melalui arsip perusahaan, buku, dan jurnal. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik fishbone diagrams dan dijabarkan secara deskriptif. 

Hasil dari penelitian ini adalah Puri Mataram menggunakan platform Instagram dan Tiktok sebagai media pemasaran. Fitur-fitur yang sudah digunakan pada Instagram adalah story, sorotan, dan unggahan foto dan video pada feeds. Sementara fitur yang sudah digunakan di Tiktok adalah repost dan mengunggah video. Pada penggunaan media sosial sebagai media pemasaran ditemukan kendala berupa: (1) kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia), (2) frekuensi mengunggah konten minim, (3) anggaran biaya untuk pemasaran tidak tentu, (4) target pasar tidak spesifik, (5) sarana membuat konten kurang memadai, dan (6) konten yang diunggah kurang informatif.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan media sosial sebagai media pemasaran sudah berjalan, namun platform media sosial yang digunakan kurang terurus. Solusi yang dapat dilakukan untuk menunjang performa pemasaran menggunakan media sosial adalah: (1) melakukan rekrutmen karyawan, (2) divisi pemasaran membuat jadwal dan target untuk mengunggah konten, (3) perusahaan menetapkan dan memberikan anggaran untuk pemasaran, (4) divisi pemasaran menetapkan dan membuat pembabakan target pasar untuk setiap unggahan, (5) perusahaan memberikan kelengkapan alat dan fasilitas yang memadai, dan (6) mencantumkan informasi yang mendetail pada bagian caption dan membuat standar serta memilah konten unggahan.