Instagram sebagai media sosial memiliki banyak fitur yang memungkinkan pengguna untuk berperan ganda dalam proses komunikasi, bisa sebagai produsen pesan atau komunikator dan sebagai khalayak atau komunikan. Ada banyak isu-isu yang digulirkan oleh pengguna dengan tujuan dan kepentingannya masing-masing, salah satunya adalah terkait Pembagian Peran Domestik Perempuan.  @agrimerinda merupakan influencer Instagram yang cukup vokal dalam menyuarakan perjuangan feminis, mengecam segala bentuk penindasan dan memperjuangkan kesetaraan gender. Salah satunya upayanya dalam menghilangkan bentuk penindasan pada perempuan adalah dengan diunggahnya konten Pembagian Peran Domestik Perempuan pada kurun waktu 2 April - 27 Juni 2024 dan telah menerima berbagai tanggapan baik pro dan kontra dari khalayak. Penelitian ini menganalisis isi komentar pada unggahan konten  Pembagian Peran Domestik Perempuan pada akun Instagram @agrimerinda dengan menggunakan pendekatan Analisis Resepsi Khalayak Stuart Hall dan menemukan Logical Fallacy atau kesesatan berpikir yang muncul dari komentar yang bersifat menolak. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan resepsi khalayak terhadap konten Pembagian Peran Domestik Perempuan ada pada dominant-hegemonic position yang artinya menerima dan mendukung adanya equality atau kesetaraan dalam pembagian peran domestik dengan logical fallacy terbanyak pada komentar yang bersifat menolak adalah tipe ad hominem di mana argumentasi berfokus menyerang karakter komunikator dibandingkan berfokus pada pesan dan faulty hasty generalization atau melabeli komunikator dan pesan dalam konotasi negatif berdasarkan dari satu sumber saja. Kesimpulannya adalah dalam penelitian ini khalayak menerima sepenuhnya makna pesan yang ingin disampaikan oleh @agrimerinda terkait kesetaraan atau equality dalam peran domestik perempuan.