Perkembangan zaman mengakibatkan teknik tradisional membuat batik yang awalnya membutuhkan keahlian tinggi dan proses yang panjang menjadi lebih cepat dan produksi yang massal karena mengikuti permintaan pasar. Ada pula kurangnya minat generasi muda terhadap batik dalam era globalisasi yang menyingkirkan budaya tradisional hingga semakin pudar. Tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan ketertarikan generasi muda untuk belajar tentang proses batik tulis dengan cara yang edukatif dan menyenangkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan kuisioner di SD Negeri Ngoresan No.80 dan wawancara di Batik Kaoeman dan Batik Merak manis. Strategi kreatif dalam penelitian ini menggunakan pendekatan unique selling proposition dan positioning. Rancangan media utama berupa mobile game Isenan dan media pendukung beupa, poster, web banner, iklan Instagram, dan berbagai merchandise. Hasil menunjukkan bahwa game simulasi tentang proses batik tulis adalah media yang tepat untuk menarik perhatian anak-anak mengenai pengenalan batik yang interaktif dan inovatif.