Penulis Utama : Yuhibbu Noor Hudan
NIM / NIP : H0420092

Sektor pertanian, terutama subsektor perkebunan, tetap menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dengan fokus pada kakao. Menurut Badan Pusat Statistik (2023), Indonesia memiliki luas areal tanaman kakao sebesar 1.4 juta ha dengan produksi sekitar 500 ribu ton per tahun. Kabupaten Gunungkidul, khususnya Kapanewon Patuk, menjadi pusat budidaya utama dengan luas lahan kakao mencapai 1.284,04 ha dan produktivitas mencapai 350,734 ton. Meskipun peluang bisnis kakao menjanjikan keuntungan ekonomi, lingkungan, dan sosial, tantangan seperti penurunan luas lahan dan produktivitas, kurangnya peremajaan tanaman, serta adanya komoditas alternatif seperti durian dan kelengkeng yang menggiurkan, menurunkan motivasi petani. Penyuluhan dan pendampingan oleh penyuluh pertanian telah dilakukan, namun masih belum optimal dalam mengatasi permasalahan tersebut, termasuk kurangnya petani yang mampu mengolah hasil panen kakao. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendiskripsikan profil petani kakao di Kapanewon Patuk. (2) Mendiskripsikan proses pemberdayaan masyarakat petani kakao di Kapanewon Patuk. (3) Menganalisis strategi alternatif yang dapat dilakukan untuk memberdayakan petani kakao di Kapanewon Patuk.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penentuan lokasi secara sengaja di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Penentuan informan secara purposive dan snowball. Informan penelitian berjumlah 17 orang meliputi petani kakao di Kapanewon Patuk, penyuluh pertanian BPP Patuk, Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, dan Lembaga Pemasaran Produk Kakao di Kapanewon Patuk. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Pengumpulan data dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Pengumpulan data dianalisis menggunakan Model Analisis Miles dan Huberman dan metode perumusan strategi menggunakan Model Analisis SWOT David. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.Hasil dari penelitian diperoleh informasi terkait profil petani kakao di Kapanewon Patuk meliputi: a) Mayoritas petani memiliki pengalaman yang baik dalam pertanian kakao dan memiliki lahan pertanian kakao yang merupakan milik sendiri. b) Petani juga memiliki pengetahuan yang baik dalam budidaya kakao, dari penanaman hingga pasca panen, serta mampu membuat biji fermentasi dan produk olahan cokelat. c) Partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan cukup aktif, dengan peran yang vital dari ketua kelompok. d) Masih ada kendala seperti sulitnya mendapatkan pupuk karena regulasi yang rumit, serta kendala dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman khususnya PBK dan busuk buah selain itu terdapat permasalahan terkait generasi muda yang kurang tertarik untuk meneruskan pertanian kakao. e) Meskipun demikian, harga penjualan biji kakao fermentasi cukup tinggi, petani memiliki pasar sendiri, dan telah menjalin kemitraan dengan lembaga pemasaran atau UMKM lokal. Namun, petani masih membutuhkan tambahan pendapatan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. f) Meskipun mendapatkan dukungan dana dari APBN, APBD dan Dana Keistimewaan untuk pengembangan pertanian kakao, produktivitas petani mengalami penurunan akibat El Nino.Proses pemberdayaan petani kakao di Kapanewon Patuk dirancang oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul atau Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta. Proses pemberdayaan petani kakao di Kapanewon Patuk terdiri dari: a) Pada proses kajian pedesaan partisipatif penyuluh melakukan kajian dengan cara langsung ke lapang dan melibatkan petani. b) Pada proses kajian pengembangan kelompok penyuluh melakukan kajian dengan melihat kebutuhan kelompok, pada proses ini yaitu penyuluh kekurangan SDM dan anggota kelompok terlalu bergantung pada ketua kelompok. c) Pada proses perencanaan dan pelaksanaan program penyuluh merencanakan program dengan melibatkan stakeholder dan petani. Program pemberdayaan yang telah dilaksanakan yaitu penyuluhan, pendampingan, bimtek, dan pemberian bantuan. Terdapat permasalahan pada program pemberian bantuan bibit kakao yaitu pemberian bibit pada waktu yang tidak tepat dan dalam pelaksaan program sudah menggunakan teknologi, disisi lain masih terdapat permasalahan yaitu sulitnya menentukan waktu pelaksanaan program dan petani yang berumur tua kesulitan menggunakan IT. d) Pada proses monitoring dan evaluasi penyuluh melakukan monitoring secara terjadwal dengan cara kunjungan ke lapang atau komunikasi via telepon dan melakukan evaluasi dilaksanakan setiap triwulan dan terkadang digabungkan dengan kegiatan lain. Strategi alternatif yang dapat diterapkan dalam pemberdayaan petani kakao di Kapanewon Patuk meliputi: a) Perluasan jejaring pemasaran biji kakao fermentasi maupun produk olahan kakao, b) Pendampingan penggunaan digital marketing kelompok tani dengan menggandeng LSM/Dinas/BRIN, c) Pengangkatan ketua kelompok tani sebagai penyuluh swadaya, d) Perencanaan dan penjadwalan kegiatan pemberdayaan diselaraskan dengan jadwal kegiatan kelompok, e) Pendampingan pembuatan sertifikasi bibit kakao, pembuatan limbah ternak menjadi pupuk, pemanfaatan sanitasi lahan, dan monitoring hama kepada petani, f.) Peningkatan minat generasi muda terhadap pertanian kakao, g) Pemetaan kebutuhan air wilayah, h) Pemanfaatan sultan ground guna perluasan kebun petani, i) Reaktivasi kelompok tani yang tidak aktif, J) Penerapan inovasi tetes irigasi.

×
Penulis Utama : Yuhibbu Noor Hudan
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0420092
Tahun : 2024
Judul : Strategi Pemberdayaan Petani Kakao di Kapanewon Patuk Kabupaten Gunungkidul
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Pertanian - 2024
Program Studi : S-1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Gunungkidul KakaoPemberdayaan MasyarakatPetani Kakao
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Widiyanto, S.P., M.Si., Ph.D.
2. Putri Permatasari, S.P., M.Si.
Penguji : 1. Dr. Ir. Dwiningtyas Padmaningrum, S.P., M.Si.
Catatan Umum : tidak ada DOI/DOI Invalid
Fakultas : Fak. Pertanian
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.