Tanaman ampupu (Eucalyptus urophylla S.T. Blake) memiliki nilai ekonomi yang tinggi, tetapi masih banyak terdapat kendala, seperti serangan fungi Neofusicoccum parvum yang menyebabkan hawar daun sehingga produktivitas tanaman ampupu menurun. Pemanfaatan bakteri endofit menjadi salah satu cara dalam mengendalikan fungi patogen karena dapat memproduksi senyawa antifungi. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi spesies bakteri endofit yang memiliki potensi antagonis terhadap N. parvum penyebab hawar daun pada ampupu, menganalisis morfologi hifa N. parvum setelah berinteraksi dengan bakteri endofit potensial, serta menganalisis aktivitas kitinolitik dan selulolitik sebagai mekanisme antibiosis bakteri endofit potensial dalam menghambat pertumbuhan N. parvum penyebab hawar daun pada ampupu. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 ulangan pada 12 variasi perlakuan uji antagonis metode dual culture. Isolat yang memiliki aktivitas penghambatan kuat kemudian diidentifikasi secara molekuler menggunakan penanda gen 16S rDNA. Perubahan morfologi hifa N. parvum setelah berinteraksi dengan bakteri endofit potensial diamati di bawah mikroskop. Endofit yang berpotensi diuji aktivitas kitinolitik dan selulolitik. Analisis data dilakukan secara statistik menggunakan analysis of variance (ANOVA) dilanjutkan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada data uji antagonis, kitinolitik, dan selulolitik, sedangkan pada data morfologi hifa dan identifikasi dianalisis secara deskriptif.Dari 12 isolat bakteri endofit terdapat 5 endofit yang memiliki aktivitas antagonistik, yaitu isolat Bacillus stercoris, B. tequilensis, B. rugosus, dan B. subtilis. Morfologi hifa N. parvum mengalami perubahan, seperti hifa lisis, patah, bengkok, bengkak, dan membentuk protoplast ball. Seluruh isolat memiliki aktivitas kitinolitik dan selulolitik, kecuali isolat B. subtilis yang aktivitas kitinolitiknya tidak terdeteksi.