Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan hasil kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran POE dan model pembelajaran make a match; (2) mengetahui perbedaan hasil kemampuan berpikir kritis siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah; (3) mengetahui interaksi pengaruh penggunaan model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif quasi experiment dengan populasi siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dan didapatkan dua sampel X4 (41 siswa) sebagai kelas eksperimen dan X7 (42 siswa) sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan hasil pre-test, post-test, dan angket motivasi. Teknik analisis data menggunakan Anava Two Ways. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan hasil kemampuan berpikir kritis antara penerapan model pembelajaran POE berbantuan media pembelajaran interaktif dan model make a match; (2) Tidak terdapat perbedaan hasil kemampuan berpikir kritis antara motivasi belajar siswa kategori tinggi dan rendah; (3) tidak ada pengaruh antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.